Skripsi
Analisis Implementasi Manajemen Proteksi Kebakaran Di PT Astra International TBK-Toyota Sales Operation Cabang Lenteng Agung Tahun 2017
ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PROTEKSI KEBAKARAN DI PT ASTRA INTERNATIONAL TBK-TOYOTA SALES OPERATION CABANG LENTENG AGUNG TAHUN 2017 / MUTHIA FADHILA, NPM .P2.31.33.1.13.024 ,-- Jakarta,-- SKRIPSI Jurusan Kesehatan Lingkungan,-- 2017
PT ASTRA International Tbk-Toyota Sales Operation Cabang Lenteng Agung merupakan jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota, dimana dalam pelaksanaan kegiatannya terdapat service kendaraan di bengkel kerja. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 186 tahun 1999, PT ASTRA International Tbk-TSO Cabang Lenteng Agung termasuk dalam klasifikasi potensi bahaya kebakaran jenis sedang III. Artinya, bangunan tersebut mempunyai potensi bahaya kebakaran dengan jumlah dan kemudahan terbakar yang tinggi, dan apabila terjadi kebakaran, akan melepaskan panas tinggi sehingga api akan menjalar dengan cepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi manajemen proteksi kebakaran di PT ASTRA International Tbk-TSO Cabang Lenteng Agung. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah prasarana proteksi kebakaran dan penyelamatan, sarana proteksi kebakaran, sarana penyelamatan, tata laksana operasional, organisasi proteksi kebakaran bangunan gedung dan sumber daya manusia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan implementasi manajemen proteksi kebakaran di PT ASTRA International Tbk-TSO Cabang Lenteng Agung memiliki tingkat keandalan cukup (68%). Prasarana proteksi kebakaran dan penyelamatan yaitu akses dan pasokan air untuk pemadam kebakaran memiliki tingkat keandalan kurang (10%). Sarana proteksi kebakaran yang memiliki tingkat keandalan cukup adalah APAR (67%) dan hidran (67%), sedangkan yang memiliki tingkat keandalan kurang adalah springkler (0%). Sarana penyelamatan yang memiliki tingkat keandalan cukup adalah pintu darurat (71%), sedangkan yang memiliki tingkat keandalan kurang adalah tempat berhimpun (33%). Organisasi proteksi kebakaran bangunan gedung memiliki tingkat keandalan cukup (75%).
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan adalah memasang springkler, memperluas lahan untuk tempat berhimpun dan membuat rencana rekayasa untuk jalur pemadam kebakaran.
Kepustakaan : 12 (1980-2010)
Klasifikasi : Kebakaran : 2
Kepmennaker : 1
PerMen PU : 2
PerMenNaker : 1
Perda DKI : 1
UU : 1
SNI : 3
NFPA : 1
Kata kunci : ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PROTEKSI KEBAKARAN ....
Pengabstrak : MF
Tidak tersedia versi lain