Skripsi
Penggunaan Bluebag Sebagai Alat Immobilisasi Pada Terapi Radiasi Eksterna Soft Tissue Sarcoma Antebrachii Di Santosa Hospital Bandung Kopo
INTISARI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
SKRIPSI, 2020
YOSEPHENE THERESIA SIREGAR
PENGGUNAAN BLUEBAG SEBAGAI ALAT IMMOBILISASI PADA TERAPI RADIASI EKSTERNA SOFT TISSUE SARCOMA ANTEBRACHII DI SANTOSA HOSPITAL BANDUNG KOPO
xiv+ 5 Bab + 34 Halaman + 13 Gambar +3 Tabel +5 Lampiran
Pendahuluan: Immobilisasi adalah alat bantu positioning radiasi yang bertujuan untuk meminimalisir pergerakan tubuh pasien selama dilakukan prosedur penyinaran tanpa mengurangi keamanan dan kenyamanan. Antebrachii adalah organ yang mudah bergerak, baik berpindah posisi maupun berotasi maka diperlukanlah alat immobilisasi. Penggunaan alat immobilisasi bluebag, dapat berperan dalam menjaga kenyamanan dan ketepatan posisi pasien pada soft tissue sarcoma antebrachii yang dinilai masih jarang ditemui pada Santosa Hospital Bandung Kopo
Tujuan: Mendeskripsikan penggunaan bluebag sebagai alat immobilisasi pada terapi radiasi eksterna soft tissue sarcoma antebrachii di Santosa Hospital Bandung Kopo.
Metode: Desain penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan satu sampel data primer pada bulan Maret 2020 dengan immobilisasi bluebag di Santosa Hospital Bandung Kopo. Metode pengumpulan data adalah observasi, dokumentasi, dan diskusi.
Hasil dan Pembahasan: Pencetakan bluebag dilakukan di ruang CT Simulator sebelum pasien melakukan simulasi dengan bantuan bluebag vacum untuk memompa maupun menghisap udara yang ada di dalam bluebag hingga membentuk objek dengan memakan waktu ± 15 menit. Peran bluebag sebagai alat immobilisasi sangat membantu dalam menjaga kenyamanan dan ketepatan posisi pasien selama simulasi dan penyinaran. Dalam menjaga kenyamanan, pasien merasa lebih nyaman dan higienis serta proses pencetakan yang lebih mudah merupakan kelebihan penggunaan bluebag. Adapun kekurangannya antara lain positioning pasien yang memakan waktu 3 hingga 5 kali lebih lama dan beresiko tinggi dilakukan pencetakan ulang. Selain itu, bluebag dinilai dapat menjaga ketepatan posisi pasien selama penyinaran dilihat dari hasil verifikasi yang menunjukkan adanya pergeseran sebesar 0,1mm pada sumbu vertikal dan 0,2mm pada sumbu longitudinal selama 30 fraksi. Adapun didapat pergeseran sumbu lateral yang dinilai jauh lebih besar yakni 7,2mm terjadi karena beberapa hal, seperti peletakkan objek yang tidak pas. Namun dengan adanya verifikasi pergeseran letak objek tersebut dapat ditangani.
Kesimpulan: Alat dan bahan yang digunakan ialah bluebag, bluebag vacum¸ bantal putih, CT Simulator Siemens dan Pesawat Linac Varian Clinical IX-SN1057 dengan MLC dan EPID sebagai alat verifikasi 2D, serta dapat menghasilkan energi foton dan elektron. Pencetakan bluebag dilakukan di ruang CT Simulator tepat sebelum pasien melakukan simulasi dengan bantuan bluebag vacuum untuk memompa maupun menghisap udara yang ada di dalam bluebag hingga membentuk objek dengan memakan waktu ± 15 menit. Penggunaan bluebag memiliki peran untuk menjaga kenyamanan dan ketepatan posisi pasien saat simulasi dan prosedur terapi radiasi eksterna dilakukan. Kelebihan dan ketersediaan alat immobilisasi membuat penggunaan bluebag masih digunakan.
Kata Kunci : Immobilisasi, Bluebag, Soft Tissue Sarcoma Antebrachii
Daftar Bacaan : 41( 1992 – 2020 )
Tidak tersedia versi lain