Karya Tulis Ilmiah
Identifikasi Griseofulvin, Flukonazol, dan Ketokonazol dalam Jamu Jerawat Sediaan Kaplet secara KLT-Spektrofotodensitometri
Chitra Resdiana Awalliyah, “Identifikasi Griseofulvin, Flukonazol dan Ketokonazol dalam Jamu Jerawat Sediaan Kaplet secara KLT-Spektrofotodensitometri” di bawah bimbingan Silvester Maximus Tulandi, S.Farm., M.Si. dan Priyanto Dwi Nugroho, M.Si. 2020.
Zaman modern seperti sekarang ini nampaknya kecendrungan masyarakat untuk mengonsumsi obat tradisional tentu tak lepas dari gaya hidup back to nature. Masyarakat mulai beralih menggunakan bahan alami untuk meminimalisir efek samping obat-obatan medis berbahan kimia. Sampai saat ini, Badan POM masih menemukan beberapa produk herbal yang ditambahkan bahan kimia obat (BKO). Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi bahan kimia berkhasiat obat berupa senyawa griseofulvin, flukonazol, dan ketokonazol dalam sediaan jamu jerawat yang beredar di pasaran. Tahapan pengujian meliputi uji keamanan dan mutu senyawa berkhasiat obat terhadap jamu jerawat sediaan padat melalui KLT-Spektrofotodensitometri. Pemisahan senyawa dilakukan dengan lempeng silika gel GF 60 yang sudah diaktivasi, dimana sebelumnya cuplikan terlebih dahulu disentrifugasi dengan air dan kloroform lalu diuapkan. Kemudian sampel dan baku dielusi dengan menggunakan eluen kloroform–metanol–asam asetat glasial. Hasil kemudian diidentifikasi secara spektrofotodensitometri dengan menghitung nilai Rf dan membandingkan bentuk spektrum serta panjang gelombang maksimal antara sampel dan baku. Dari pengujian KLT ini dapat disimpulkan bahwa sampel diduga mengandung senyawa griseofulvin dan ketokonazol dan uji konfirmasi dengan Spektrofotodensitometer menunjukkan hasil uji sampel “X” mengandung senyawa ketokonazol. Maka sampel “X” dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Kata kunci : griseofulvin, flukonazol, ketokonazol, jamu jerawat,
klt-spektrofotodensitometri
Tidak tersedia versi lain