Skripsi
Hubungan Higiene Sanitasi Dan Proses Produksi Depot Air Minum Isi Ulang Dengan Kualitas Bakteriologis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Jatinegara, jakarta Timur Tahun 2019
RINGKASAN
Kebutuhan masyarakat akan air minum yang layak dan aman untuk dikonsumsi terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertambahan penduduk. Dalam memenuhi kebutuhan air minum, selama ini masyarakat khususnya di perkotaan cenderung lebih menyukai AMDK dengan alasan praktis dan lebih higiene. Namun, semakin meningkat kebutuhan, harga AMDK dirasakan semakin mahal sehingga muncul alternatif lain yakni air minum yang diproduksi oleh DAM Isi Ulang.
Permintaan AMIU yang meningkat oleh banyak rumah tangga menyebabkan banyaknya kegiatan penjualan air minum bermunculan dan semakin mudah ditemukan. Namun saat ini DAM Isi Ulang menjadi cenderung bermasalah seringkali kualitas dari air minum yang dihasilkan tidak layak konsumsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara higiene sanitasi tempat, peralatan, operator, air baku, dan proses produksi air minum di DAM Isi Ulang, serta pengetahuan, sikap, dan tindakan operator dan kualitas bakteriologis di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data melalui pengambilan sampel air minum isi ulang, observasi, wawancara, dan pengambilan data sekunder di Puskesmas Kecamatan Jatinegara.
Hasil yang didapatkan menunjukkan 41,7% DAM Isi Ulang tidak memenuhi syarat
kualitas bakteriologis. Setelah dilakukan analisis uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara higiene sanitasi tempat, pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan kualitas bakteriologis. Sedangkan untuk higiene sanitasi peralatan dan operator tidak dapat dibuat kesimpulan uji statistik karena terdapat tabel cell dengan hasil 0 (nol) atau tidak terisi. Sementara higiene sanitasi air baku dan proses produksi tidak bisa dilakukan uji hubungan.
Disarankan untuk pengelola dan operator DAM Isi Ulang untuk melakukan pemeriksaan kualitas produk air minum minimal 6 bulan sekali dan melaporkan hasilnya ke Sudinkes atau Puskesmas setempat. Untuk instansi terkait meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap DAM Isi Ulang. Untuk masyarakat agar membeli air minum pada DAM Isi Ulang yang memasang hasil pemeriksaan kualitas bakteriologis.
iii
Kepustakaan : 59 (1990 – 2018)
Klasifikasi : Buku : 8
Ilmu Perilaku : 2
Jurnal Penelitian : 22
Metlit : 2
Peraturan : 7
Skripsi : 13
Statistik : 2
Website : 2
WHO : 1
Tidak tersedia versi lain