Karya Tulis Ilmiah
Uji Coba Koagulan Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Penurunan Kekeruhan Air Tanah Di Laboratorium Kimia Lingkungan Tahun 2019
RINGKASAN
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Salah satu sumber air bersih yang dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan sehari-hari adalah air tanah. Kurang terpenuhinya kebutuhan air bersih di Indonesia menyebabkan masih banyak penduduk yang menggunakan air yang kurang layak kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Diantara parameter fisika dalam persyaratan kualitas air adalah kekeruhan. Adapun standar maksimal untuk kekeruhan air bersih adalah 25 NTU (Nephelometric Turbidity Unit).
Penelitian dengan judul “Uji Coba Koagulan Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Penurunan Kekeruhan Air Tanah di Laboratorium Kimia Lingkungan Tahun 2019”, memiliki tujuan untuk koagulan dari serbuk biji kelor dalam menurunkan kekeruhan sesuai variasi dosis pada air tanah tahun 2019.
Jenis penelitian bersifat eksperimen dengan tujuan untuk menurunkan kekeruhan air sumur bor melalui penambahan koagulan serbuk biji kelor dengan variasi dosis 60 mg/l, 80 mg/l, 100 mg/l, 120 mg/l, dan 140 mg/l dengan waktu pengendapan 30 menit. Populasi yang diteliti yaitu air sumur bor Kelurahan Aren Jaya, Kota Bekasi. Sampel penelitian yang akan diuji adalah air sumur bor sebanyak 20 liter. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jurusan Kesehatan Lingkungan. Variasi dosis serbuk biji kelor yang digunakan sebanyak 5 variasi dosis dengan 3 kali replikasi.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kadar kekeruhan sebelum perlakuan sebesar 40 NTU dan rata-rata sesudah perlakuan mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada dosis 140 mg/l (20,9 NTU) dan terkecil pada dosis 60 mg/l (26,6 NTU) dengan waktu pengendapan 30 menit. Kesimpulan dari penelitian ini, didapatkan dosis optimum pada variasi dosis 80 mg/l yaitu sebesar 38,4% karena pada penggunaan dosis serbuk biji kelor tersebut dalam dosis terbaik. Semua dosis efektif dan telah memenuhi syarat namun, pada dosis 60 mg/l belum efektif dalam menurunkan tingkat kekeruhan sesuai dengan standar baku mutu Permenkes No. 32 Tahun 2017.
Kepustakaan : 22 (1986 - 2017) Klasifikasi : Penelitian : 5 Peraturan : 2 Air : 9 Buku Kimia : 6
Tidak tersedia versi lain