Karya Tulis Ilmiah
Studi Deskriptif Kandungan Bahan Tambahan Makanan (FORMALIN) Pada Tahu Di Pasar Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2017
KL.014.045
STUDI DESKRIPTIF KANDUNGAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (FORMALIN) PADA TAHU DI PASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN CIRACAS TAHUN 2017 / WAHYUNI NURHAYATI, NPM P2.31.33.0.14.045 ,-- Jakarta,-- KTI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN ,-- 2017
Bahan Tambahan Makanan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, baik yang mempunyai atau yang tidak mempunyai nilai gizi (BPOM, 2013). Penyalahgunaan bahan tambahan makanan salah satunya zat pengawet formalin masih banyak digunakan untuk mengawetkan makanan seperti tahu. Menurut Permenkes No. 033/Menkes/Per/IX/2012 melarang pemakain formalin pada makanan, akan tetapi banyak produsen maupun pedagang makanan yang menggunakan formalin ke produknya agar memiliki daya simpan yang lebih lama.
Pemerintah Kota Jakarta Timur menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Terpadu Kramatjati, Jakarta Timur pada Rabu (8/6/2016) pagi. Dalam sidak tersebut, petugas menemukan tahu putih berformalin dan ayam yang tidak layak konsumsi (Komaruddin, 2016). Selain itu, di temukan sebuah industri rumahan di kawasan Cipayung, Jakarta Timur yang memproduksi tahu berformalin berhasil dibongkar jajaran Polres Jakarta Barat, pada Kamis 9 Juli 2015 (Yusuf, 2015). Dengan adanya permasalahan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi Deskriptif Kandungan Bahan Tambahan Makanan (Formalin) pada Tahu di Pasar Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Ciracas”
Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan desain penelitian cross sectional yaitu penelitian yang hanya dilakukan dalam satu waktu saja atau tidak di follow up dikarenakan keterbatasan waktu untuk menyusun penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tentang kandungan bahan tambahan makanan zat formalin pada tahu di pasar wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Populasi penelitian yang diambil adalah tahu di pasar wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, sebanyak 12 pedagang yang terdapat di 2 pasar (Pasar Ciracas dan Pasar CIbubur), dari masing-masing pedagang tahu menjual 3 jenis tahu yaitu tahu putih, tahu kuning dan tahu coklat. Untuk popolusi Tahu yang dijual di pasar wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur berjumlah 36 sampel.
Ruang lingkup pada penelitian ini hanya untuk mengidentifikasi kandungan formalin pada tahu secara kualitatif yaitu menunjukkan ada tidaknya kandungan formalin pada tahu, sedangkan uji kuantitatif dengan cara mengidentifikasi kadar formalin yang terdapat pada tahu tersebut dan tidak di uji lebih lanjut karena biaya untuk uji kuantitatif yang mahal.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium diketahui bahwa dari 36 sampel tahu yang diperiksa, terdapat 18 sampel tahu positif mengandung formalin yaitu 7 tahu putih (58.33%), 7 tahu kuning (58.33%) dan 4 tahu coklat (33.33%), sedangkan tahu yang tidak mengandung formalin berjumlah 18 sampel yaitu 5 tahu putih (41.67%), 5 tahu kuning (41.67%) dan 8 tahu coklat (66.67%).
Kepustakaan : 16 (2002-2016)
Klasifikasi : Bahan Tambahan Pangan 3
Peraturan 3
Statistik 1
Umum 9
Kata kunci HSM - STUDI DESKRIPTIF KANDUNGAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (FORMALIN) PADA TAHU,..
Pengabstrak : WN
Tidak tersedia versi lain