Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Efisiensi Penggunaan Obat pada Pasien Rawat Jalan Bedasarkan Indikator Peresepan WHO di RSU Kabupaten Tangerang Periode Januari 2019
Pendahuluan: Persentase ketidakrasionalan peresepan yang terjadi di Indonesia masih tinggi. Menurut Kementerian Kesehatan RI ketidakrasionalan yang sering terjadi antara lain pengunaan obat non essensial, penggunaan antibiotik yang tidak tepat, penggunaan injeksi secara berlebihan, penulisan resep yang tidak sesuai dengan pedoman klinis, ketidakpatuhan pasien, pengobatan sendiri secara tidak tepat, dan polifarmasi. Ketidakrasionalan peresepan dapat menyebabkan pasien menerima obat dalam dosis berlebih yang dapat menyebabkan overdosis maupun dosisnya kurang sehingga tujuan terapi tidak terpenuhi. Kementerian Kesehatan RI belum memiliki standar dalam penggunaan obat rasional di rumah sakit, tetapi hanya memiliki target berdasarkan indikator peresepan WHO. Penelitian ini mengevaluasi efisiensi peresepan secara berkala untuk mencegah terjadinya kesalahan pengobatan dengan menggunakan indikator peresepan WHO 1993. Hal itu, memberikan kontribusi peresepan yang sama kepada setiap tempat pelayanan kesehatan. Maka gambaran peresepan obat berdasarkan indikator WHO dipandang menjadi sangat dibutuhkan informasinya untuk meningkatkan efisiensi, mutu pengobatan dan pelayanan kesehatan.
Tujuan: Untuk mengetahui mengetahui gambaran efisiensi penggunaan obat pada pasien rawat jalan berdasarkan indikator peresepan WHO di RSU Kabupaten Tangerang periode januari 2019.
Metode: Penelitian ini merupakan studi retrospektif cross-sectional dengan pendekatan deskriptif kuantitatif melalui Pengambilan data dari seluruh lembar resep pada pasien rawat jalan di RSU Tangerang Periode Januari 2019. Selanjutnya diukur dengan menggunakan Indikator Peresepan WHO 1993 yaitu Rata-rata jumlah obat yang diresepkan, Persentase peresepan obat generik, Persentase peresepan antibiotik, Persentase obat yang sesuai formularium Rumah Sakit.
Tidak tersedia versi lain