Skripsi
Analisis Pengaruh Variasi FOV Terhadap Kualitas Citra Pada Pemeriksaan MRI Nasofaring Sequence T2 Axial Fatsal Blade Di Rumah Sakit Kanker Dharmais
INTISARI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN (DIPLOMA IV) TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
SKRIPSI, 2019
YOLANDA EKA KUSUMA ASTUTI
ANALISIS PENGARUH VARIASI FOV TERHADAP KUALITAS CITRA PADA PEMERIKSAAN MRI NASOFARING SEQUENCE T2 AXIAL FATSAT BLADE DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS
xvii+ V Bab+ 50 Halaman + 28 Gambar + 6 Tabel+ 14 Lampiran
Latar Belakang: Field of view (FOV) adalah salah satu paramaters pada MRI yang dapat disesuaikan oleh radiografer. Banyak penyesuaian FOV digunakan untuk pencitraan MR lumbar.
Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi dalam nilai FOV dengan menggabungkan BLADE sequence dengan kualitas gambar dan informasi anatomi. Metode: penelitian eksperimental ini sangat mudah. Penelitian dilakukan dengan pesawat MR 1,5 Tesla . Data dikumpulkan dari sepuluh sukarelawan dengan 3 variasi FOV (200 mm, 225 mm
dan 250 mm). Gambar dievaluasi sesuai dengan evaluasi objektif noise dan SNR oleh perangkat lunak, RadiAnt DICOM Viewer. Pengukuran SNR objektif menggunakan ROI dilakukan pada Backgound, Artifact BLADE, dan Laryngopharynx. Sedangkan pengukuran subyektif menggunakan 5 responden, terdiri dari 2 Radiolog dan 3 Radiografer. Berdasarkan pada gambar Laryngopharynx, Thyroid Gland, dan Arteri Karotis. Data kuantitatif pada nilai noiase dan SNR dianalisis menggunakan uji Friedman, sedangkan skor responden menggunakan
uji rata-rata. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas nasofaring MR Imaging. FOV secara signifikan berkorelasi dengan SNR dari urutan BLADE. Variasi FOV juga secara signifikan berkorelasi dengan nilai noise dengan mean rank 200 mm (1.00), 225 mm (2,30), dan 250 mm (2,70). untuk penilaian responden diperoleh hasil FOV 200 dengan nilai rata-rata 1,5 (Sangat jelas = Banyak artefak yang terlihat), FOV 225 dengan rata-rata 3,1 (Jelas = Artefak Terlihat), dan FOV 250 dengan nilai 4,3 (Samar = Artefak yang sedikit terlihat)
Kesimpulan: Berdasarkan hasil ini, keseluruhan gambar dan artefak relatif banyak dalam variasi kecil FOV, yaitu 200 mm. Nilai optimal FOV untuk T2 Axial Fatsat BLADE Pencitraan
Nasofaring MR adalah 225 cm FOV.
Kata kunci: FOV, T2 Axial Fatsat BLADE, kualitas gambar, Nasofaring MR Imaging.
Daftar Bacaan :32 (1989-2015)
Tidak tersedia versi lain