Karya Tulis Ilmiah
Tinjauan Deskriptif Tentang Kondisi Kesehatan Lingkungan Di Sekolah Dasar Negeri Jati karya I Kecamatan Jati Sampurna Kota Bekasi Tahun 2019
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1429 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat disekolah guna terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat, bersih, dan nyaman serta bebas dari ancaman penyakit maka perlu dilakukan berbagai upaya penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah.
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada tanggal 2 Februari 2019, masalah kesehatan lingkungan perlu mendapat perhatian khusus. Seperti pada halaman sekolah, yakni jika turun hujan akan menimbulkan genangan air karena halaman sekolah yang tidak rata. Pemberantasan jentik nyamuk yang jarang dilakukan hal ini terlihat dari masih banyaknya genangan air disekitar area sekolah. Gudang tidak dirawat dengan semestinya sehingga barang-barang yang tidak terpakai dibiarkan menumpuk dan dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Jumlah toilet yang kurang memadai dengan jumlah peserta didik, belum dilengkapi tempat sampah di masing – masing kamar mandi, tidak tersedia ruang penghawaan yang langsung berhubungan dengan udara luar, tidak terdapat sabun dan lap pengering, serta toilet dalam keadaan gelap. Pengelolaan sampah masih menggunakan tempat sampah yang tidak tertutup. Makanan yang dijual di warung sekolah masih terdapat makanan yang terbuka sehingga makanan yang disajikan dapat memungkinkan menjadi faktor penyebab penyakit. Tidak terdapat tim pelaksana UKS menjadikan sekolah ini kurang memperhatikan kondisi kesehatan lingkungan sekolah.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari gambaran kondisi kesehatan lingkungan dengan jumlah populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh ruangan di sekolah dan sampel yang diamati dari penelitian ini yaitu total dari populasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis sejak februari – juni 2019 menunjukkan bahwa aspek teknis yang memenuhi syarat yaitu lokasi sekolah, konstruksi bangunan, kualitas udara di ruangan, ventilasi, fasilitas sanitasi sekolah, serta sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan yang belum memenuhi syarat yaitu ruang bangunan, kantin/warung sekolah, pencahayaan, kebisingan, dan bebas jentik nyamuk. Lokasi sekolah yang tidak ada surat yang menunjukkan sekolah masuk dalam Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota sehingga menjadikan lokasi sekolah dekat dengan pembangunan jalan tol, masih terdapat atap yang bocor, langit – langit yang berlubang, lantai yang berlubang dan tidak rata, pertemuan dinding dengan tidak konus/lengkung hal ini menyulitkan untuk dibersihkan, tidak ada ruang khusus untuk ruang UKS dan ruang laboratorium, warung sekolah tidak menyediakan tempat cuci peralatan makan dan cuci tangan bagi pengunjung, tidak menyediakan penyimpanan makanan saji yang tertutup. Pencahayaan diseluruh ruangan tidak memenuhi NAB menurut Kepmenkes Nomor 1429 Tahun 2006, kebisingan disekolah melebihi 45 dBa, fasilitas sarana sekolah pada toilet proporsi jumlah wc/urinoir tidak 1 untuk 40 siswa dan tidak 1 wc untuk 25 siswi, jarak septictank dengan sumur tidak lebih dari 10 m, dan diketemukan jentik nyamuk di area sekolah.
Tidak tersedia versi lain