Karya Tulis Ilmiah
Uji coba Efektifitas Serbuk Daun Bintaro ( Cerbera Manghas ) Sebagai Larvasida Terhadap Kematian larva Nyamuk Aedes Aegipty Di Laboratorium Entomologi Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II Tahun 2017
UJICOBA EFEKTIFITAS SERBUK DAUN BINTARO ( CERBERA MANGHAS ) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI DI LABORATORIUM ENTOMOLOGI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II TAHUN 2017 / MADE DWIPAYANA ,NPM P2.31.33.0.14.024,-- Jakarta,-- KTI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN ,-- 2017
Penyakit DBD adalah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cendrung meningkat dan menyebarnya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya transportasi sehingga penyebaran virus dengue semakin meluas (Depkes RI, 2005).
Untuk melindungi dari tertularnya penyakit dapat dilakukan dengan cara pengendalian vektor penyakit. Berbagai upaya pengedalian vektor telah dilakukan demi memutus siklus hidup nyamuk sehingga memutus kontak antara manusia dengan vektor. Diantaranya adalah dengan memutus siklus hidup nyamuk mulai dari larvanya dengan menggunakan abate sehingga nyamuk tidak menjadi dewasa. (Trinartika, 2009)
Diantara beberapa cara pemberantasan yang ada, cara pemberantasan dari larva nyamuk lebih efektif karena nyamuk dewasa bisa terbang dan pindah dari satu tempat ke tempat lain, sedangkan larva berada di tempat perindukan yaitu tempat yang terdapat genangan air sehingga sehingga memunculkan adanya larva. Telur nyamuk tidak akan diletakkan oleh nyamuk Aedes apabila tidak dijumpai air sediktpun didalam bejana. Namun demikian penggunaan abate yang berulang ulang dapat menyebabkan matinya hewan lain yang bukan sasaran dan pencemaran limgkungan (Trinartika 2009).
Salah satu cara membunuh larva Aedes aegypti yang ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan tanaman yang mengandung bahan aktif untuk mematikan larva sebagai larvasida. Tanaman tersebut dapat dimanfaatkan bagian kulit, biji maupun daunnya yang mampu mematikan larva pada dosis tertentu (Kardinan, 2000).
Tanaman yang berpotensi untuk dijadikan larvasida nabati salah satunya adalah tanaman bintaro dimana diketahui bahwa di setiap bagian tanaman bintaro mengandung zat toksik. Selain itu pada bagian daunnya terdapat kandungan seperti saponin, steroid dan flavonoid yang bersifat toksik terhadap serangga. Jenis penelitian yang digunakan bersifat eksperimen yaitu untuk mengetahui hubungan antara variasi konsentrasi serbuk daun bintaro (Cerbera Manghas) sebagai larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Sementara itu, design yang digunakan dalam penelitian adalah Post-Test With Only Control Group Design, dengan rancangan ini memungkinkan mengukur pengaruh perlakuan (intervensi) pada kelompok eksperimen dengan cara membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen berupa kelompok yang diberi perlakuan dengan ditambahkan serbuk daun bintaro (Cerbera Manghas) dengan variasi konsentrasi sebesar 0,63%, 0,75%, 0,87%, 0,99% dan 1,11%, sedangkan kelompok control tidak ditambahkan apapun.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu konsentrasi serbuk daun bintaro (Cerbera Manghas) yang mampu mematikan hingga 50% (LC50) larva nyamuk Aedes aegypti setelah kontak selama 24 jam adalah sebesar 0,84%.
Kepustakaan : 13
Klasifikasi : Pengendalian Vektor PVP : 2
Tanaman : 1
Umum : 8
Internet : 2
Kata kunci : PVBP - UJICOBA EFEKTIFITAS SERBUK DAUN BINTARO ( CERBERA MANGHAS ) SEBAGAI LARVASIDA...
Pengabstrak : MD
Tidak tersedia versi lain