Karya Tulis Ilmiah
Penetapan Kadar Rifampisin dalam Sediaan Kapsul secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dan Spektrofotometri Visibel
ABSTRAK
Fitria Andriyani,
“Penetapan Kadar Rifampisin dalam Sediaan Kapsul secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dan Spektrofotometri Visibel”,
dibawah bimbingan Joko Sulistiyo, S.T., M.Si. dan Dodi Irwandi, M.Si., 2017.
Tuberkulosis atau lebih dikenal dengan nama TBC adalah suatu penyakit menular yang paling sering terjadi di paru-paru. Dalam menanggulangi masalah penyakit ini banyak antibiotik yang digunakan sebagai upaya pengobatan, salah satunya rifampisin. Metode yang digunakan untuk menganalisis kadar zat aktif rifampisin adalah kromatografi cair kinerja tinggi dan spektrofotometri visibel.
Dilakukan pengujian menggunakan dua metode untuk mengetahui kadar rifampisin yang berbeda. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah KCKT dengan menggunakan fase gerak campuran metanol- asetonitril- kalium dihidrogen fosfat 0,075 mol/L- asam sitrat 1 mol/L (30:30:36:4) dengan detektor ultraviolet λ 254 nm dan Spektrofotometri Visibel berkas ganda pada λ 475 nm.
Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Obat dan Napza Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan, Jakarta Timur, didapat hasil rata-rata kadar kapsul Rifampisin secara KCKT sebesar 103,07 % terhadap etiket dengan simpangan baku relatif sebesar 0,15% dan secara Spektrofotometri Visibel adalah 104,80 % terhadap etiket dengan simpangan baku relatif sebesar 0,62 %. Hasil yang didapat
dari masing-masing metode Memenuhi Syarat.
Kata kunci : rifampisin, kromatografi cair kinerja tinggi, spektrofotometri visibel.
Tidak tersedia versi lain