Karya Tulis Ilmiah
Mutu Organoleptik Dan Tingkat Kesukaan Penambahan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata) Pada Jajanan Cilok untuk Remaja
ABSTRAK
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
TUGAS AKHIR, 12 JUNI 2019
TAZKIYYAH KHANIFAH SUSANTI
“MUTU ORGANOLEPTIK DAN TINGKAT KESUKAAN PENAMBAHAN
TEPUNG LABU KUNING (CUCURBITA MOSCHATA) PADA JAJANAN
CILOK UNTUK REMAJA”
xii, v bab, 67 halaman, 10 lampiran
Cilok labu kuning merupakan produk inovasi makanan jajanan yang sehat
dari bahan alami yang ditambahkan tepung labu kuning untuk menambah
kandungan serat pada makanan jajanan ini. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui penambahan tepung labu kuning pada pembuatan cilok terhadap
mutu organoleptik dan tingkat kesukaan. Penelitian ini dilakukan uji coba
menggunakan tiga formulasi yaitu dengan penambahan tepung labu kuning
20 g, 30 g, dan 40 g, kemudian diuji coba pada mahasiswa gizi sebagai
panelis semi terlatih. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cilok dengan penambahan tepung labu
kuning 30 g lebih disukai panelis dengan kriteria warna agak oranye, aroma
tidak langu, rasa yang tidak asin dan tekstur yang kenyal. Hasil perhitungan
kandungan serat persajian(4 buah cilok) adalah 2,15g atau 41% lebih tinggi
dari produk sejenis. Disarankan agar dilakukan uji proksimat di laboratorium
untuk menentukan kandungan serat dalam cilok labu kuning serta
mengkonsumsi sumber serat lainnya yang berasal dari sayur dan buahbuahan untuk memenuhi gizi seimbang.
Kata kunci : Remaja, serat, cilok labu kuning, tepung labu kuning,
mutu organoleptik
Daftar Pustaka : 37 (1985-2018)
Tidak tersedia versi lain