Karya Tulis Ilmiah
Penambahan Labu Kuning (Cucurbita Moschatta) Pada Puding Tempe Terhadap Mutu Organoleptik Dan Tingkat Kesukaan Sebagai Alternatif Makanan Selingan Bagi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
ABSTRAK
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
TUGAS AKHIR, 13JUNI 2019
SOVIA MUHARRARAN
“PENAMBAHAN LABU KUNING (Cucurbita Moschatta) PADA PUDING TEMPE TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN TINGKAT KESUKAAN SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SELINGAN BAGI PENDERITA
DIABETES MELITUS TIPE 2”
xiii, V Bab, 90 Halaman,14 Tabel, 3 Gambar, 5 lampiran
Puding tempe yang ditambahkan labu kuning adalah produk inovasi makanan selingan yang sehat dan kaya akan kandungan gizi salah satunya adalah beta karoten. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan labu kuning pada puding tempe terhadap mutu organoleptik dan tingkat kesukaan pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini dilakukan uji coba menggunakan tiga formula dengan penambahan labu kuning sebanyak 65 g, 70 g, dan 75 g. kemudian diuji coba pada mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah ekperimental dan rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).Metode analisis data menggunakan Analisis Deskriptif Frekuensi.Produk yang disukai mahasiswa adalah formula dengan penambahan labu kuning 75 g. jika dibandingkan dengan produk dipasaran, produk ini kaya akan nilai gizi dan kandungan beta karotennya. Dari hasil uji organoleptik oleh mahasiswa didapatkan kriteria puding tempeyang disuka terhadap warna adalah kuning, aroma tidak langu, rasa agak manis, dan tekstur lunak. Saran dari penelitian ini sebaiknya dilakukan uji proksimat di laboratorium untuk melihat kandungan nilai gizi dan beta karoten pada produk ini serta pengujian daya simpan.
Kata kunci :Beta Karoten, Labu kuning, Puding tempe, Diabetes
Melitus tipe 2
Daftar Pustaka : 41 (1985-2018)
Tidak tersedia versi lain