Karya Tulis Ilmiah
Mutu Organoleptik Cilok dengan Penambahan Tepung Ikan Teri Sebagai Pangan yang Mengandung Kalsium
ABSTRAK
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
TUGAS AKHIR, JUNI 2019
DWI MUNIKA SARI
MUTU ORGANOLEPTIK CILOK DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG IKAN TERI SEBAGAI PANGAN YANG MENGANDUNG KALSIUM
V BAB, 65 halaman, 18 tabel, 13 lampiran
Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas dengan potensi perikanan yang sangat tinggi.Salah satu potensi perikanan laut di Indonesia adalah ikan teri.Ikan teri merupakan bahan pangan lokal yang
mengandung cukup protein dan kaya kalsium namun pemanfaatannya belum maksimal.Salah satu zat gizi yang diperlukan pada masa usia sekolah yaitu kalsium. Kalsium diperlukan untuk membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan karena berperan untuk pembentukan tulang dan gigi. Salah satu jajanan yang disukai anak sekolah adalah cilok.Cilok yang beredar dikalangan anak sekolah hanya terbuat dari
tepung tapioka dan tepung terigu dimana kedua bahan tersebut kurang mengandung zat gizi.Dengan adanya variasi penambahan tepung ikan teri diharapkan akan menambah nilai gizi kalsium dari cilok.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 konsentrasi penambahan tepung ikan teri yaitu 0%, 4%, 6% dan 8% dilakukan 3 kali replikasi. Penelitian ini dilakukan di
Lab. Teknologi Pangan, Lab. Uji Cita Rasa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Dari hasil uji organoleptik didapatkan hasil bahwa produk cilok terpilih adalah cilok dengan konsentrasi penambahan tepung ikan teri 6%
pada perlakuan T3. Hasil analisa uji Friedman didapatkan hasil bahwa ada pengaruh penambahan ikan teri terhadap warna, aroma, rasa, dan tingkat kesukaan terhadap cilok. Nilai gizi kalsium yang terkandung dalam 100 g
produk cilok adalah 206,76 mg.
Daftar pustaka : 20 (2002-2016)
Klasifikasi : -
Tidak tersedia versi lain