Skripsi
Hubungan Pengeluaran Pangan dan Non Pangan dengan Status Gizi Batita Berdasarkan Indeks PB/U (Studi Data Sekunder Perencanaan Program Gizi (PPG) di Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah Tahun 2018)
ABSTRAK
KEMENKES JAKARTA II
SKRIPSI, JUNI 2019
ALDIANA MUSTIKANING HENANDI
“HUBUNGAN PENGELUARAN PANGAN DAN NON PANGAN DENGAN STATUS GIZI BATITA BERDASARKAN INDEKS PB/U (STUDI DATA SEKUNDER PERENCANAAN PROGRAM GIZI (PPG) DI DESA KOTAYASA, KECAMATAN SUMBANG, BANYUMAS, JAWA TENGAH TAHUN 2018)”
XII, V Bab, 125 Halaman, 16 Tabel, 11 Gambar, 7 Lampiran
Stunting (pendek) merupakan salah satu masalah yang termasuk dalam unfinished problem di samping gizi kurang. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi pendek secara nasional tahun 2013 adalah 37,2% (terdiri dari dari 18,0% sangat pendek dan 19,2% pendek), angka ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola pengeluaran pangan dan non pangan terhadap status gizi batita berdasarkan indeks PB/U di Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Tahun 2018. Metode penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan data Perencanaan Program Gizi (PPG) 2018. Sampel penelitian berjumlah 64 anak usia 6 – 36 bulan. Hasil penelitian mendapatkan prevalensi anak dengan status gizi sangat pendek (9,4%) dan pendek (18,8%) berdasarkan indeks PB/U atau TB/U. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi berdasarkan indeks PB/U atau TB/U dan hubungan antara pengeluaran rumah tangga dengan asupan zat besi.
Kata Kunci : Status gizi, Batita, Pengeluaran pangan rumah tangga, Pengeluaran non pangan rumah tangga, Asupan zat gizi
Daftar Bacaan : 75 (1981 – 2018)
Tidak tersedia versi lain