Skripsi
Hubungan Asupan Energi, Aktivitas Fisik, Dan Frekuensi Jajan Dengan Status Gizi Pada Siswa Kelas 3 Dan 4 Sekolah Dasar Di SDN 01 Gunung , Jakarta Selatan
ABSTRAK
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Mini Tesis, Juni 2019
HIJRIATI FAJARINI HANIFA
“HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, AKTIVITAS FISIK, DAN FREKUENSI JAJAN DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA KELAS 3 DAN 4 SEKOLAH DASAR DI SDN 01 GUNUNG, JAKARTA SELATAN”
XII, V BAB, 75 Halaman, 20 Tabel, 9 Lampiran
Kondisi di Indonesia, khususnya pada anak-anak, masih mengalami masalah gizi ganda (double burden), yaitu kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Diantara 34 provinsi di Indonesia, DKI Jakarta memiliki urutan tertinggi pada anak dengan status gizi gemuk yaitu sebesar 30,1%. Kebutuhan gizi anak diantaranya dapat dipenuhi melalui kebiasaan makan, pangan jajanan menyumbangkan 31,1% energi. Jumlah responden sebanyak 99 siswa yang diambil dengan metode proportional random sampling. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode cross sectional dan analisa data menggunakan uji statistik chi square. Hasil yang didapat sebagain besar responden berjenis kelamin perempuan (53,5%) dengan usia 8-9 tahun (82,8%), status gizi normal (58,6%), asupan energi kurang (49,1%), frekuensi jajan jarang (4-6x sehari) (68,7%), aktivitas fisik ringan (37,4%), pendidikan terakhir ayah (44,4%) SMA dan ibu (47,5%) SMA, pekerjaan ayah wiraswasta (34,3%) dan pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga (73,7%), pendapatan ayah tergolong tinggi (37,4%) dan ibu tidak berpendapatan (72,7%). Hasil analisis chi square terdapat hubungan antara status gizi dengan asupan energi (p=0,000) dan pendapatan ayah (p=0,013). Disarankan untuk memberikan edukasi kepada siswa dan orang tua siswa untuk meningkatkan asupan energi, memperbaiki kebiasaan jajan dan meningkatkan aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran.
Daftar Pustaka : 59 (1986-2018)
Kata Kunci : Status Gizi, Asupan Energi, Aktivitas Fisik, Frekuensi Jajan, Siswa SD
Tidak tersedia versi lain