Publikasi Dosen
Status gizi anak 6-35 bulan dan pola pemberian air susu ibu di daerah perdesaan
Abstrak
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi status gizi anak usia 6-35 bulan, asupan zat gizi dan pola pemberian ASI. Metode: Survei dilakukan di Kecamatan Purwojati Banyumas melibatkan 392 anak berumur 6-35 bulan. Hasil: Sebagian besar berusia 12-23 bulan sebesar 43,4% dan kelompok usia 24–35 bulan sebesar 32,7%. Sebagian besar ibu balita mempunyai tingkat pendidikan setingkat SMP. Analisis komposit tersebut digunakan untuk melihat masalah gizi secara nyata. Analisis komposit menunjukkan bahwa sebesar 19,6% batita mempunyai masalah gizi pendek normal. Konsumsi energi dan protein pada anak di bawah tiga tahun sebagian besar pada kategori kurang. Sebagian besar ibu batita tidak melakukan perilaku inisiasi menyusui dini pada bayi yang dilahirkan sebesar 60,7% dan sebagian besar memberikan ASI tidak eksklusif sebesar 40,3%. Simpulan: Analisis komposit status gizi berdasarkan indeks TB/U dan BB/TB menunjukkan 19,6% batita pendek, lebih rendah dari angka 27,5% data pantauan status gizi tahun 2016. Sebanyak 23,4% balita mempunyai status BB/TB normal. Jika anak-anak pendek mendapat perlakuan pemberian makanan lebih dari apa yang diharap bisa meningkatkan tinggi badan, mereka justru berpotensi mengalami kegemukan. Tidak terdapat hubungan bermakna antara inisiasi menyusui dini dan pemberian air susu ibu eksklusif terhadap status anak pendek.
Kata kunci : status gizi; asupan zat gizi; ASI eksklusif; stunting
Tidak tersedia versi lain