Karya Tulis Ilmiah
Penetapan Kadar Oksibenzon dalam Tabir Surya secara Kromatografi Gas
ABSTRAK
Nova Fitria Astrid, “Penetapan Kadar Oksibenzon dalam Tabir Surya Secara Kromatografi Gas”, dibawah bimbingan Ai Emalia Sukmawati, S.Farm, M.Si ., dan Dian Maria Ulfa, M.Farm.,Apt.
Meningkatnya pemanasanglobal mengakibatkan sinar matahari dapat mengganggu kesehatan kulit. Untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan dari paparan sinar matahari yang berlebihan ini dikembangkanlah sediaan kosmetika yaitu tabir surya.Tabir surya adalah bentuk sediaan yang di dalamnya mengandung zat yang dapat menyerap dan atau memantulkan radiasi ultraviolet sehingga mengurangi energi radiasi yang berpenetrasi ke kulit. Senyawa yang umum digunakan sebagai tabir surya kimia adalah oksibenzon. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kadar oksibenzon dalam tabir surya apakah memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. 18 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah Kromatografi Gas (KG) menggunakan kolom kapiler (30m x 0,25mm) dengan laju alir kolom 1,30mL/menit dan gas pembawa Helium. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dari tanggal 11 sampai dengan 26 April 2016 di Laboratorium Terapetik Napza Obat Tradisional Kosmetik dan Produk Komplemen Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandung dengan judul Penetapan Kadar Oksibenzon dalam Tabir Surya Secara Kromatografi Gas. Kadar rata-rata Oksibenzon yang diperoleh dari dua kali pengujian adalah 6,48 %. Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. 18 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika bahwa persyaratan batas kadar maksimum bahan aktif dalam produk akhir adalah 10%. Maka dapat disimpulkan bahwa kadar sampel memenuhi syarat.
Kata kunci: Tabir surya, oksibenzon, dan kromatografi gas.
Tidak tersedia versi lain