Karya Tulis Ilmiah
Prosedur Pembuatan Hexa Helix Pada Kasus Crossbite Anterior dan Posterior Pada Usia Anak
Crossbite adalah keadaan satu atau lebih gigi berada pada posisi abnormal baik dalam hubungan bukkolingual ataupun labiolingual dengan gigi geligi antagonisnya. Kelainan crossbite yang pada fase gigi sulung atau fase pergantian gigi geligi yang tidak dirawat dapat berlanjut pada gigi permanen dan mengakibatkan gangguan perkembangan artikulasi, temporomandibula dan asimetri wajah. Perawatan untuk memperbaiki crossbite dapat dilakukan dengan alat ekspansi. Salah satu jenis dari alat ekspansi adalah hexa helix. Hexa helix merupakan modifikasi dari quad helix yang dapat digunakan untuk mengekspansi crossbite anterior dan posterior pada fase pergantian gigi geligi. Komponen yang digunakan dalam pembuatan hexa helix adalah band dan kawat stainless steel yang mempunyai enam buah loop aktif. Alat ini dicekatkan ke dalam mulut pasien dan dibuat dengan menggunakan teknik soldering. Prosedur pembuatan hexa helix pada kasus crossbite anterior dan posterior dimulai dari persiapan model kerja, pembuatan midline, pembuatan basis studi model, pemilihan band, pembuatan kawat hexa helix, aplikasi soldering hingga finishing dan polishing. Hasil akhir yang diperoleh yaitu lengkung kawat tidak menyentuh jaringan lunak, permukaan band dan kawat yang disolder halus dan mengkilap. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan hexa helix yaitu pada proses penekukan kawat harus dilakukan dengan teliti dan cermat, pada proses penyolderan cara pengulasan flux, posisi kawat yang akan disolder dan pengarahan api jet torch harus tepat
Tidak tersedia versi lain