Karya Tulis Ilmiah
Uji Pemanfaatan Kulit Pisang Pada Proses Pembuatan Kompos Cair dengan Menggunakan EM4 dan Mikro Organisme Lokal (MOL) Sabut Kelapa Sebagai Bioaktivator Terhadap Kualitas Kompos Yaitu Nilai P dan K di Workshop Jurusan Kesehalan Lingkungan Tahun 2017
UJI PEMANFAATAN KULIT PISANG PADA PROSES PEMBUATAN KOMPOS CAIR DENGAN MENGGUNAKAN EM4 DAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) SABUT KELAPA SEBAGAI BIOAKTIVATOR TERHADAP KUALITAS KOMPOS YAITU NILAI P DAN K DI WORKSHOP JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017 / FATIMAH AZ-ZAHRA ,NPM P2.31.33.0.14.013,-- Jakarta,-- KTI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN ,-- 2017
Sampah bila dibiarkan terus-menerus, lama-kelamaan akan menumpuk dan akan menimbulkan masalah besar bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Sekitar 48% dari total volume sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan jenis sampah organik, khususnya yang berasal dari sampah rumah tangga dan sisa kegiatan pasar tradisonal. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan sampah adalah merubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi produk atau benda lain yang dapat bermanfaat kembali, sedangkan sampah organik dapat dijadikan kompos cairKompos cair yang dibuat dalam penelitian ini dengan menggunakan bahan kulit pisang dengan menggunakan bioaktivator EM4 dan bioaktivator MOL sabut kelapa.
Penelitian ini bersifat uji coba dengan tujuan mengetahui nilai P dan K yang terdapat pada hasil kompos cair limbah kulit pisang dengan menggunakan bioaktivator EM4 dan bioaktivator MOL sabut kelapa. Populasi yang diambil adalah limbah kulit pisang dari para pedagang pisang goreng di jalan Hang Jebat III dengan sampel 5 kg dan sabut kelapa dari pedagang es kelapa muda di daerah Griya Bukit Jaya, Kecamatan Gunung Putri, Kab. Bogor dengan sampel 1 kg sabut kelapa. Penelitian ini dilaksanakan di Workshop Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II Jurusan Kesehatan Lingkungan.
Proses pembuatan kompos cair berlangsung selama 7 hari dengan
Hasil nilai kalium pada kompos cair dengan penambahan bioaktivator EM4 yaitu sebesar 0,01% dan 0,12%, nilai phosfor dan nilai kalium pada kompos cair dengan penambahan bioaktivator MOL sabut kelapa sebesar 0,01 % dan 0,12%, suhu akhir kompos cair yang menggunakan penambahan bioaktivator EM memiliki suhu akhir 30°C. Kompos cair yang menggunakan penambahan MOL sabut kelapa suhu akhir 30°C. pH kompos cair yang menggunakan penambahan bioaktivator EM4 memiliki pH akhir sebesar 5. Kompos cair yang menggunakan penambahan MOL sabut kelapa memiliki pH akhir sebesar 5. yang belum sesuai dengan SNI – 19 – 7030 – 2004.
Kesimpulan berdasarkan hasil yang didapat adalah nilai P dan K, suhu, dan pH pada kompos cair belum memenuhi syarat sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 19-7030-2004.
Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan pengukuran unsur hara lainnya seperti C/N Rasio, Sebaiknya pembuatan kompos cair dilakukan sampai dengan batas waktu maksimal yang dipersyaratkan, Sebaiknya menggunakan bahan dasar pembuatan kompos cair yang lebih bervariasi yang terdiri dari beberapa jenis bahan seperti buah-buahan , sayur-sayuran.
Kepustakaan : 16
Klasifikasi : Sampah 2
Kompos 7
Peraturan 2
Umum 5
Kata kunci : PTPS - UJI PEMANFAATAN KULIT PISANG PADA PROSES PEMBUATAN KOMPOS CAIR...
Pengabstrak : FA
Tidak tersedia versi lain