Skripsi
Perbedaan Pengetahun Gizi , Asupan Zat Gizi Makro Dan Kebiasaan Olahraga Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan Dengan Media Kartu Jodoh Pada Lansia Yang Menderita Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 4 Cengkareng Jakarta Barat
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II
Skripsi, 9 juni 2017
Ramandhika Wibiastuti
Perbedaan Pengetahun Gizi , Asupan Zat Gizi Makro Dan Kebiasaan Olahraga Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan Dengan Media Kartu Jodoh Pada Lansia Yang Menderita Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 4 Cengkareng Jakarta Barat.
Xiii, V BAB, 86 hlm. 17 tabel. 7 lampiran Masalah hipertensi pada lansia di Indonesia merupakan masalah yang cukup serius, untuk penanganannya dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui pendidikan gizi tentang Hipertensi. Pedidikan Gizi dengan media permainan kartu jodoh adalah salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi karena media tersebut termasuk media baru dalam pendidikan gizi. Metode penelitian menggunakan rancangan eksperimen dan teknik pengambilan purposive sampling dengan jumlah responden 30 orang menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan gizi, asupan zat gizi makro dan kebiasaan olahraga sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan menggunakan media kartu jodoh pada lansia yang menderita hipertensi.Hasil penelitian ini yaitu 70% sampel berjenis kelamin perempuan dan 30% berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan hasil uji Paired Sample T-test disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan dari pre-test yang kurang 86% dan post-test yang kurang 3.3%,kemudian perbedaan tekanan darah sebelum yang berkategori hipertensi 93% dan sesudahnya berkategori hipertensi 6.7%. perbedaan asupan energi sebelum yang berkategori cukup 3.3.% dan sesudahnya berkategori cukup 96.7% dengan (p 0,000). Untuk asupan protein sebelum yang berkategori kurang 100% dan sesudahnya berkategori kurang 20% dengan (p 0,002), asupan lemak sebelum yang berkategori cukup 3.3.% dan sesudahnya berkategori cukup 96.7% dengan (p 0,000), asupan karbohidrat sebelum yang berkategori cukup 6.7% dan sesudahnya berkategori cukup 96.7% dengan (p 0,000), (p 0,000), lama Olahraga sebelum diberikan penyuluhan yang berkategori cukup 6.7% dan sesudahnya berkategori cukup 96.7% dengan (p 0,000), dan frekuensi Olahraga sebelum diberikan penyuluhan yang berkategori cukup 16.7% dan sesudahnya berkategori cukup 100% dengan (p 0,001).Dengan penelitian ini diharapkan PTSW dapat menggunakan media kartu jodoh yang telah dibuat peneliti dalam pendidikan gizi selanjutnya, karena media kartu jodoh ini terbukti lebih baik dalam meningkatkan pengetahuanLansia mengenai hipertensi.
Kata Kunci : Lansia, Kartu Jodoh, Hipertensi
Tidak tersedia versi lain