Skripsi
Perbedaan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin mahasiswi yang tinggal di kost dan tidak kost Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
ABSTRAK
JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
SKRIPSI, JUNI 2017
MICHELLE CAROLINE
PERBEDAAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN MAHASISWI YANG TINGGAL DI KOST DAN TIDAK KOST JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
xv, V BAB, 160 Halaman, 20 Tabel, 19 Gambar, 8 Lampiran
Mahasiswi merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah anemia defisiensi besi. Tempat tinggal mahasiswi kost dan tidak kost dapat menyebabkan pola konsumsi yang seimbang atau tidak seimbang untuk mensintesis eritrosit terutama sumber zat besi, tembaga, asam folat , vitamin B12, vitamin C, protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin mahasiswi yang tinggal di kost dan tidak kost. Desain penelitian ini adalah cross sectional, pada 134 mahasiswi dengan cara systematic random sampling. Metode untuk asupan zat gizi menggunakan food record 2x24 jam dan dianalisis dengan software food proccessor, pola konsumsi menggunakan FFQ kualitatif, kadar hemoglobin menggunakan metode elektrokimia dengan alat Easy Touch, tempat tinggal, pengetahuan dan besar uang saku menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menggunakan uji statistik korelasi Spearman dan uji Beda Dua Rata-Rata Independen menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara asupan protein, Fe dan vitamin C dengan kadar hemoglobin (p< 0.05). Tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan Vitamin B12, tembaga dan asam folat dengan kadar hemoglobin, pengetahuan dengan asupan zat gizi (protein, Fe, vitamin C, Vitamin B12, tembaga dan asam folat), besar uang saku dengan asupan zat gizi (protein, Fe, vitamin C, Vitamin B12, tembaga dan asam folat) (p>0.05). Ada perbedaan yang bermakna antara mahasiswi kost dan tidak kost yaitu asupan protein, Fe, vitamin C, kadar hemoglobin dan besar uang saku (p 0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah jika asupan protein, asupan Fe dan asupan vitamin C dikategori cukup maka memiliki kadar hemoglobin yang tinggi atau tidak anemia. Maka dari itu sebaiknya mahasiswi meningkatkan asupan protein, asupan Fe dan asupan vitamin C agar memiliki kadar hemoglobin yang tinggi atau tidak anemia.
Kata Kunci : asupan zat gizi, pola konsumsi, kadar hemoglobin, tempat tinggal, pengetahuan dan besar uang saku. Daftar Pustaka : 38 (1998-2016)
Tidak tersedia versi lain