Skripsi
Analisis Presentase Sisa Makanan Lunak Pada Pasien Anak Rawat Inap Kelas III Terhadap Persen Biaya Makan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi
JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Skripsi, 13 Juni 2017
ABSTRAK
KARTIKA AYU ARDIANINGRUM
“ANALISIS PERSENTASE BIAYA SISA MAKANAN LUNAK YANG TERBUANG TERHADAP BIAYA MAKAN PADA PASIEN ANAK RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI”
xiii, V Bab, 63 Halaman, 21 tabel, 11 Lampiran
Sisa makanan merupakan indikator keberhasilan suatu penyelenggaraan makanan rumah sakit. Sisa makanan yang tinggi dapat menyebabkan pemborosan yang mempengaruhi biaya makan. Selain memiliki nilai terapi, makanan mempunyai nilai ekonomi yang cukup besar dalam pembiayaan di rumah sakit. Tujuan penelitian adalah menganalisis persentase biaya sisa makanan lunak pada pasien anak rawat inap kelas III terhadap biaya makan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara purposive sampling yang hanya memenuhi kriteria inklusi pada pasien anak kelas III yang berada di ruang Melati. Data karakteristik diperoleh dengan cara wawancara dengan orangtua pasien. Sisa makanan didapatkan dari penimbangan sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien dan biaya sisa makanan didapatkan dengan mengkonversi sisa makanan dalam kondisi matang ke mentah lalu dikonversi ke dalam berat kotor, lalu mengkonversi dengan harga bahan makanan dalam satuan rupiah. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa sisa makanan tertinggi menurut kelompok makanan terdapat pada lauk nabati sebesar 74.8% dan biaya tertinggi yaitu pada lauk hewani Rp.2.015, lalu menurut resep masakan tertinggi pada kelompok lauk hewani yaitu black paper daging (97%) dengan biaya Rp.5.325, pada kelompok lauk nabati yaitu tempe bolognaise (98.3%) dengan biaya Rp.428, dan pada kelompok sayur yaitu tumis labu siam (84%). Sisa makanan menurut waktu makan tertinggi ialah sayur pada waktu makan pagi sebesar 86.4% dengan biaya sebesar Rp.2.350. Sisa makanan tertinggi menurut siklus menu yaitu pada hari ke-4 dengan kelompok lauk hewani sebesar 38.4%, dan biaya yang tertinggi pada siklus menu hari ke-8 pada kelompok lauk hewani sebesar Rp.2.934. Rata-rata biaya yang terbuang dari sisa makanan lunak adalah Rp.628/orang/hari atau 2.5% dari biaya makan. Untuk mengurangi biaya sisa makanan ini sebaiknya Instalasi Gizi perlu mengadakan evaluasi menu yang memiiliki sisa makanan tertinggi, dan memperhatikan teknik pengolahan makanan lunak.
Kata Kunci : sisa makanan, biaya sisa makanan
Klasifikasi : - Daftar Pustaka : 43 Pustaka (1991 – 2016)
Tidak tersedia versi lain