Karya Tulis Ilmiah
STUDI DESKRIPTIF PERILAKU IBU BALITA MENGENAI CTPS DI RW 03 KELURAHAN KAPUK, KECAMATAN CENGKARENG JAKARTA BARAT TAHUN 2025
Kesehatan adalah hak setiap warga negara sesuai Undang-Undang RI Nomor 17 Tahunrn2023. Salah satu upaya menjaganya adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersihrndan sehat, seperti Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), yang efektif mencegahrnpenyebaran penyakit, terutama pada balita yang rentan terhadap diare dan ISPA.rnDalam hal ini, peran ibu sangat penting dalam membentuk kebiasaan hidup bersih padarnanak.rnPenelitian ini bersifat deskriptif, bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku iburnbalita mengenai CTPS DI RW 03 Kelurahan Kapuk ,Kecamatan Cengkareng, JakartarnBarat. Sampel penelitian ini sebanyak 93 ibu balita di RW 03 Kelurahan Kapuk,rnKecamatan Cengkareng, Jakarta Barat dengan ruang lingkup yang mencakup perilakurnCTPS yang meliputi faktor pemudah (presdisposing factors), faktor pemungkinrn(enabling factors), dan faktor penguat (reinforcing factors).rnHasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku CTPS ibu balita berada dalam kategorirncukup baik (55,9%), untuk faktor pemudah (predisposing factors) menunjukkan hasilrnyang baik, meliputi pengetahuan (81,7%), sikap (67,7%), tindakan (66,7%), danrnsumber informasi (73,1%) untuk karakteristik mayoritas ibu balita adalah berusia 25–rn34 tahun (58,1%), berpendidikan terakhir SMA (54,8%), dan berstatus sebagai iburnrumah tangga (83,9%) untuk faktor pemungkin (enabling factors) berupa ketersediaanrnair bersih dan sabun berada dalam kategori baik (95,7%) untuk faktor penguatrn(reinforcing factors) berupa dukungan petugas kesehatan dalam kategori baik (75,3%).rnKesimpulan penelitian ini, sebagian besar ibu balita di RW 03 Kelurahan Kapukrnmemiliki perilaku CTPS yang cukup, dengan pengetahuan (81,7%), sikap (67,7%),rndan tindakan (66,7%) yang mendukung, serta akses air bersih dan sabun yang memadairn(95,7%). Namun, masih ada kelemahan pada praktik CTPS, seperti setelah memegangrnuang (9,7%) dan sebelum memegang balita (55,9%), serta pemahaman proseduralrnyang kurang (38,7% tahu langkah CTPS yang benar). Dukungan petugas kesehatanrndinilai baik (75,3%), namun perlu ditingkatkan untuk menjangkau ibu dengan perilakurnCTPS yang belum optimal. Saran dari penelitian ini diharapkan ibu balita dapatrnmempertahankan dan meningkatkan perilaku CTPS dengan edukasi rutin, pemasanganrnposter pengingat, dan mencari informasi kesehatan. Petugas kesehatan, terutama dirnPosyandu, dapat terus memberikan penyuluhan dan menyebarkan media visual tentangrnCTPS. Selanjutnya disarankan bagi peneliti lain untuk mengeksplorasi faktor lain yangrnmemengaruhi perilaku CTPS, seperti budaya, kebiasaan keluarga, dan kondisirnekonomi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain