Skripsi
UJI COBA MUTU BRIKET BIOARANG DENGAN VARIASI KOMPOSISI LIMBAH KULIT JAGUNG DAN AMPAS KELAPA MENGGUNAKAN PEREKAT TEPUNG TAPIOKA TAHUN 2025
Sampah rumah tangga menyumbang 54,47% dari total timbulan sampah nasional di Indonesia, dengan mayoritas berupa sampah organik sebesar 51,71%. Volume sampah yang tinggi ini menuntut sistem pengelolaan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Salah satu solusi potensial adalah memanfaatkan sampah organik sebagai bahan baku briket bioarang. Penelitian ini berjudul “Uji Coba Mutu Briket Bioarang Dengan Variasi Komposisi Limbah Kulit Jagung dan Ampas Kelapa Menggunakan Perekat Tepung Tapioka Tahun 2025” yang bertujuan mengidentifikasi mutu briket bioarang yang dihasilkan dari variasi komposisi limbah kulit jagung dan ampas kelapa. Mutu briket bioarang yang diidentifikasi adalah kadar air, kerapatan, kadar abu dam lama nyala apirnJenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian post-test only control group design yaitu Rancangan penelitian eksperimen dengan pembagian partisipan secara acak menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berat setiap variasi komposisi sebesar 400 gram dengan perbandingan 100% limbah kulit jagung (400 gram), 100% ampas kelapa (400 gram), 75% limbah kulit jagung (300 gram) : 25% ampas kelapa (100 gram), 50% limbah kulit jagung (200 gram) : 50% ampas kelapa (200 gram) dan 25% limbah kulit jagung (100 gram) : 75% ampas kelapa (300 gram).rnHasil penelitian briket bioarang dengan variasi komposisi limbah kulit jagung dan ampas kelapa menunjukkan perbedaan mutu meliputi kadar air, kerapatan, kadar abu dan lama nyala api. Sebagian besar variasi memenuhi SNI pada mutu kerapatan, sedangkan mutu kadar air dan kadar abu belum seluruhnya memenuhi SNI.rnKesimpulan penelitian ini mutu terbaik diperoleh pada komposisi 100% ampas kelapa dengan kadar abu dan kerapatan yang memenuhi standar SNI dan lama nyala api paling lama. Saran penelitian ini yaitu pada proses pengeringan bahan baku dan briket bioarang menggunakan oven, pada proses pencetakan harus menggunakan alat cetak bioarang dan pada saat penempaan harus dilakukan secara bersama dan juga dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan parameter mutu briket lain seperti kadar karbon terikat, lama mendidihkan air, nilai kalor dan zat terbang.rnKepustakaan : 54 ( 2004 – 2024)rnKlasifiaksi : Limbah Kulit Jagung : 4rn Ampas Kelapa : 5rn Briket : 39rn Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah : 4rn Peraturan : 1rn Metode Penelitian : 1
Tidak tersedia versi lain