Skripsi
TEKNIK RADIOTERAPI EKSTERNAL 2D DENGAN BOOSTER PADA KASUS KANKER SERVIKS DI INSTALASI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Teknik Radioterapi Eksternal 2D dengan Booster pada Kasus Kanker Serviks di Instalasi Radioterapi RS PKU Muhammadiyah GombongrnKanker serviks merupakan salah satu jenis kanker dengan angka kejadian dan kematian tinggi pada perempuan di Indonesia, menempati peringkat kedua setelah kanker payudara. Radioterapi eksternal menjadi salah satu modalitas utama penatalaksanaan kanker serviks, khususnya pada stadium lanjut, dan di fasilitas kesehatan dengan keterbatasan teknologi, teknik radioterapi eksternal 2D masih banyak digunakan. Optimalisasi teknik ini dapat dilakukan melalui penambahan fraksi booster untuk meningkatkan dosis pada area tumor primer tanpa meningkatkan paparan pada organ sehat di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas teknik radioterapi eksternal 2D dengan booster pada kasus kanker serviks di Instalasi Radioterapi RS PKU Muhammadiyah Gombong, menilai respons klinis pasien, efek samping yang muncul, serta kesesuaian prosedur dengan protokol pelayanan radioterapi rumah sakit.rnPenelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilaksanakan pada Mei–Juni 2025. Partisipan dipilih secara purposive sampling, yaitu tenaga kesehatan yang secara langsung terlibat dalam pelaksanaan terapi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi prosedur, dan telaah dokumen (SOP, rekam medis, peta isodose), kemudian dianalisis secara tematik dengan teknik triangulasi dan member checking untuk memastikan validitas. Prosedur radioterapi 2D dengan booster meliputi konsultasi awal, edukasi pasien, simulasi konvensional berbasis radiografi AP–lateral dengan penggunaan kontras barium, perencanaan dosis manual oleh fisikawan medis, verifikasi posisi pasien (sekali di awal fraksi), penyinaran utama sebanyak 25 fraksi (2 Gy/fraksi, total 50 Gy), serta penyinaran booster sebanyak 10 fraksi tambahan (2 Gy/fraksi, total 20 Gy) yang difokuskan pada tumor primer.rnHasil penelitian menunjukkan respons klinis pasien yang positif, ditandai dengan penurunan volume tumor, berkurangnya perdarahan vagina, berkurangnya nyeri pelvis, serta peningkatan kualitas hidup pasca-terapi. Efek samping yang muncul bersifat ringan hingga sedang, seperti dermatitis radiasi Grade 1–2, diare ringan, dan disuria, yang dapat ditangani tanpa penghentian terapi; tidak ditemukan efek samping berat (Grade 3–4). Penerapan teknik ini dinilai sesuai dengan protokol internal rumah sakit, meskipun keterbatasan fasilitas menyebabkan verifikasi posisi pasien hanya dilakukan satu kali.rnSimpulan dari penelitian ini adalah bahwa radioterapi eksternal 2D dengan booster tetap efektif dan aman dalam penanganan kanker serviks di fasilitas dengan keterbatasan teknologi, asalkan dilaksanakan dengan perencanaan dosis yang cermat, koordinasi tim medis yang baik, dan pemantauan ketat terhadap efek samping. Disarankan peningkatan frekuensi verifikasi posisi pasien, misalnya setiap 5 fraksi, untuk menjaga akurasi penyinaran dan meminimalkan risiko deviasi dosis.rnKata kunci: kanker serviks, radioterapi eksternal 2D, booster, LINAC, RS PKU Muhammadiyah Gombong
Tidak tersedia versi lain