Karya Tulis Ilmiah
Hubungan Polifarmasi dengan Beban Antikolinergik Pasien Geriatri di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Fatmawati Tahun 2024
Pendahuluan: Penanganan pasien geriatri cukup kompleks karena gejala tidak rnkhas, polifarmasi, dan multimorbiditas yang sering memerlukan ≥5 obat. Kondisi rnini meningkatkan risiko Adverse Drug Reactions, seperti gangguan kognitif akibat rnobat dengan aktivitas antikolinergik, sehingga terapi perlu dipertimbangkan secara rncermat. rnTujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien geriatri, jenis obat dengan aktivitas rnantikolinergik yang diresepkan, serta beban antikolinergik berdasarkan skala ACB, rndan menganalisis hubungan antara polifarmasi dengan beban antikolinergik di rnpoliklinik Rawat Jalan RS Fatmawati. rnMetode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan rnpendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik systematic rnrandom sampling dengan 390 responden. Analisis data yang digunakan yaitu rnanalisis univariat dan bivariat. Beban antikolinergik diukur berdasarkan dengan rnpedoman ACB Scale. rnHasil : Mayoritas pasien geriatri adalah perempuan (59%) usia 60–74 tahun rn(81,3%) dengan diagnosis terbanyak hipertensi (15,6%). Sebagian besar pasien rnberobat ke poli jantung dan pembuluh darah (31%). Sebanyak 78,46% pasien rnmengalami polifarmasi dan 32,8% memiliki skor beban antikolinergik tertinggi rnpada kategori skor 3. Uji chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara rnpolifarmasi dan beban skor antikolinergik (p=0,000). rnKesimpulan: Pasien geriatri rawat jalan dengan polifarmasi berisiko mendapatkan rnobat dengan beban antikolinergik tinggi yang dapat berdampak pada penurunan rnfungsi kognitif pasien. rnKata Kunci: Polifarmasi, Geriatri, ACB Scale, Antikolinergik.
Tidak tersedia versi lain