Karya Tulis Ilmiah
Potentially Inappropriate Medications (PIMs) pada Pasien Geriatri dengan Diagnosis Jantung Koroner di Instalasi Rawat Jalan RSUD Tarakan
Potentially Inappropriate Medications (PIMs) pada Pasien Geriatri dengan Diagnosis Jantung Koroner Berdasarkan Kriteria Beers 2023 di Instalasi Rawat Jalan RSUD TarakanrnOleh:rnTiara Izhatul FitriarnP2.48.40.1.22.086rnrnPendahuluan: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit kronis yang umum pada pasien lanjut usia dengan prevalensi mencapai 0,85%. Penyakit ini umum diiringi dengan multi komorbid lain, sehingga pasien mendapatkan lebih banyak obat (polifarmasi) yang meningkatkan risiko kejadian Potentially Inappropriate Medications (PIMs). rnrnTujuan: Mengetahui gambaran karakteristik pasien dan penggunaan obat yang berpotensi tidak tepat (PIMs) berdasarkan Kriteria Beers 2023 pada pasien geriatri dengan diagnosis jantung koroner di Instalasi Rawat Jalan RSUD Tarakan.rnrnMetode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif retrospektif. Data diperoleh dari rekam medis pasien geriatri rawat jalan dengan diagnosis jantung koroner di RSUD Tarakan pada tahun 2024. Alat ukur yang digunakan adalah Kriteria Beers 2023. Analisis data menggunakan MS. Excel.rnrnHasil: Karakteristik demografi (usia dan jenis kelamin) mayoritas pasien berusia 60–69 tahun (61,59%) dan berjenis kelamin laki-laki (63,77%). Karakteristik penyakit penyerta terbanyak adalah Hypertensive Heart Disease (27,42%). Karakteristik peresepan obat yang paling sering diresepkan adalah bisoprolol 117 R/ (12,96%). Kejadian PIMs ditemukan pada 51 pasien (36,96%), dengan kategori terbanyak yaitu obat yang harus digunakan dengan hati-hati 53 R/ (5,87%). Di mana obat yang paling sering termasuk dalam PIMs adalah spironolactone 26 R/ (29,89%).rnrnKesimpulan: Masih terdapat kejadian PIM pada kasus ini. Tenaga kefarmasian perlu melakukan monitoring peresepan pada pasien geriatri jantung koroner secara berkala.rnrnKata kunci: Geriatri, PIMs, Beers Criteria, PJK
Tidak tersedia versi lain