Karya Tulis Ilmiah
PERSEPSI TENAGA VOKASI FARMASI DI APOTEK TERHADAP ISU RESISTENSI ANTIBIOTIK: STUDI KUALITATIF DI WILAYAH JAKARTA PUSAT
Pendahuluan: Resistensi antimikroba merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat global. Angka kematian global akibat Resistensi Antimikroba diperkirakan mencapai 1,27 juta jiwa pada tahun 2019. Tenaga Vokasi Farmasi berperan penting dalam pengendalian resistensi antibiotik, karena menjadi garda terdepan dalam pelayanan obat di apotek. rn rnTujuan: Studi ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku Tenaga Vokasi Farmasi dalam pelayanan antibiotik dan persepsi TVF mengenai isu resistensi antibiotik.rnrnMetode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, melalui simulasi pasien dan wawancara mendalam kepada informan yang memenuhi kriteria purposive sampling. Analisis data secara tematik dilakukan dengan cara menyusun kategori pada hasil wawancara.rnrnHasil: Hasil observasi di lapangan menunjukkan, 32 dari 44 apotek di wilayah Jakarta Pusat memberikan antibiotik tanpa resep. Berdasarkan wawancara mendalam ditemukan empat topik utama, meliputi pengetahuan Tenaga Vokasi Farmasi (TVF) tentang penggunaan antibiotik, pemahaman TVF terhadap resistensi antibiotik, hambatan dalam menerapkan kebijakan antibiotik harus dengan resep dan kepedulian TVF terhadap isu resistensi antibiotik. rnrnKesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa pemberian antibiotik tanpa resep di apotek wilayah Jakarta Pusat terbilang tinggi, dengan persentase mencapai 72,7%. TVF berpendapat bahwa belum adanya kebijakan yang kuat, menjadi salah satu pemicu pemberian antibiotik tanpa resep. rnrnKata Kunci: Resistensi antibiotik, Tenaga Vokasi Farmasi, persepsi, apotek.
Tidak tersedia versi lain