Skripsi
EVALUASI KEGAWATDARURATAN RADIOTERAPI (RADIOTHERAPY EMERGENCY) PADA KASUS KANKER METASTASIS OTAK DENGAN WHOLEBRAIN RADIOTHERAPY 3DCRT DI MRCCC SILOAM HOSPITAL SEMANGGI
Metastasis otak merupakan salah satu kegawatdaruratan onkologi yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi neurologis yang lebih berat. Wholebrain Radiotherapy (WBRT) dengan teknik 3D Conformal Radiotherapy (3DCRT) menjadi pilihan utama dalam penanganan paliatif pasien metastasis otak, karena mampu memberikan dosis radiasi secara efektif pada target tumor sekaligus meminimalkan paparan pada organ sehat di sekitarnya. Evaluasi terhadap pelaksanaan radioterapi kegawatdaruratan sangat penting untuk memastikan ketepatan waktu, keamanan, dan kualitas distribusi dosis yang diberikan, khususnya pada organ-organ vital seperti lensa mata dan batang otak.rnPenelitian ini merupakan studi deskriptif kualitatif yang dilakukan di Departemen Radioterapi MRCCC Siloam Hospital Semanggi pada bulan Mei hingga Juni 2025. Data sekunder dikumpulkan dari 15 pasien metastasis otak yang menjalani WBRT 3DCRT, meliputi dokumentasi prosedur, waktu penanganan, serta hasil Dose Volume Histogram (DVH) untuk analisis nilai Conformity Index (CI), Homogeneity Index (HI), dan distribusi dosis pada organ at risk (OAR), khususnya lensa mata.rnHasil penelitian menunjukkan seluruh pasien mendapat penanganan kegawatdaruratan sesuai standar, dengan waktu dari simulasi hingga penyinaran tidak lebih dari 48 jam. Prosedur Wholebrain Radiotherapy (WBRT) dengan teknik 3D Conformal Radiotherapy (3DCRT) dilaksanakan sesuai protokol, mulai dari simulasi CT, delineasi target, perencanaan TPS, hingga verifikasi posisi pasien sebelum penyinaran. Distribusi dosis pada target (PTV) menunjukkan nilai CI tiap pasien berkisar antara 0.95 - 1.00, menandakan cakupan dosis pada target sangat baik. Nilai HI pada setiap pasien berada di rentang 0.03 - 0.17, menunjukkan distribusi dosis dalam target cukup homogen tanpa hotspot signifikan. Dosis yang diterima lensa mata seluruh pasien berada di bawah batas toleransi internasional (≤7 Gy), sehingga risiko komplikasi radiasi pada lensa dapat diminimalkan. Temuan ini menegaskan bahwa Prosedur Wholebrain Radiotherapy (WBRT) dengan teknik 3D Conformal Radiotherapy (3DCRT) efektif dan aman sebagai penanganan kegawatdaruratan pada kasus metastasis otak.
Tidak tersedia versi lain