Skripsi
PENGARUH JUMLAH LAPANGAN PENYINARAN RADIASI TERHADAP GRADE ERITEMA PADA KASUS KANKER PAYUDARA
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling sering dijumpai pada perempuan di seluruh dunia. Radioterapi, khususnya teknik Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT), diketahui mampu menghasilkan distribusi dosis yang lebih homogen dan menurunkan risiko eritema dibanding teknik konvensional. Teknik ini memungkinkan menggunakan variasi jumlah lapangan penyinaran seperti 5,7 dan 9 lapangan. Namun demikian, teknik ini berpotensi menimbulkan efek samping akut, salah satunya eritema kulit, yang dapat berdampak pada kenyamanan dan kualitas hidup pasien.rnPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi jumlah lapangan penyinaran radiasi terhadap grade eritema pada pasien kanker payudara yang menjalani terapi radiasi dengan teknik IMRT di MRCCC Siloam Hospital Semanggi.rnJenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan observasional terhadap sembilan pasien kanker payudara yang menggunakan teknik IMRT pada bulan April-Juni 2025 di Departemen Radioterapi MRCCC Siloam Hospital Semanggi. Dengan populasi penelitian yaitu seluruh pasien kanker payudara menggunakan teknik IMRT dengan variasi jumlah lapangan 5,7 dan 9 lapangan, sampel terdiri dari 9 pasien yang terbagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan jumlah lapangan penyinaran: 5, 7, dan 9 lapangan. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan kuesioner pada pasien, kemudian data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney U karena data berskala ordinal dan tidak terdistribusi normal.rnHasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara jumlah lapangan penyinaran dengan tingkat keparahan eritema (0,032 0,05). Penggunaan 9 lapangan radiasi menyebabkan munculnya eritema lebih cepat dan dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok 5 dan 7 lapangan. Hal ini berkaitan dengan luasnya distribusi dosis radiasi ke permukaan kulit serta peningkatan akumulasi dosis pada jaringan normal. Selain jumlah lapangan, faktor lain seperti jumlah dosis, fraksinasi, umur, aktivitas sehari-hari,serta bentuk dan area target juga berpotensi mempengaruhi keparahan reaksi kulit. Dengan demikian, penggunaan teknik IMRT untuk kasus kanker payudara sudah optimal, walaupun efek samping tetap ada.rnrnKata Kunci: Kanker Payudara, Radioterapi, IMRT, Jumlah Lapangan, Eritema.rnDaftar Bacaan: 7 Buku + 28 Jurnal (2014 – 2024)
Tidak tersedia versi lain