Laporan-PKL
LAPORAN KEGIATAN KELUARGA BINAAN KASUS BALITA DENGAN MASALAH GIZI BERAT BADAN KURANG DAN SANGAT PENDEK DI RT 003 RW 001 DESA SADENG, KECAMATAN LEUWISADENG, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT
Masalah gizi masih menjadi tantangan kesehatan yang serius bagi masyarakat Indonesia, terutama pada anak-anak usia 0-5 tahun yang merupakan kelompok paling rentan mengalami masalah gizi. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi anak balita yang mengalami status gizi berat badan kurang (underweight) mencapai 15,9%, pendek (stunting) 21,5%, gizi kurang (wasting) 8,5%, dan gizi lebih (obesitas) 4,2%. Masalah gizi yang dialami oleh An. H dengan usia 42 bulan berat badan 10,2 kg dan tinggi badan 82,5 cm adalah berat badan kurang dan sangat pendek dengan status gizi berdasarkan BB/U= -3,05 SD (BB Kurang), TB/U= -3,6 SD (Sangat Pendek) dan BB/TB= -1,59 SD (Gizi Baik). Kondisi berat badan kurang dan sangat pendek ini dipengaruhi oleh pola konsumsi An. H yang belum bergizi seimbang dan cenderung konsumsi makanan kemasan sehingga kurangnya asupan energi dan zat gizi makro. Intervensi gizi spesifik yang diberikan kepada keluarga responden meliputi edukasi gizi dengan topik gizi seimbang dan isi piringku untuk anak usia 2 – 5 tahun, jajanan sehat dan membaca label gizi serta konseling masalah gizi responden yaitu berat badan kurang dan sangat pendek. Sementara itu, intervensi gizi sensitif yang diberikan adalah edukasi mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Berdasarkan hasil intervensi yang telah dilakukan, diketahui bahwa adanya peningkatan asupan walaupun masih berada pada kategori asupan kurang ( 80%), peningkatan berat badan responden sebesar 500 gram (10,2 kg menjadi 10,7 kg), peningkatan pengetahuan ibu responden sebesar 39,94% dan perubahan sikap dan perilaku ibu responden dalam penyediaan makanan untuk responden.
Tidak tersedia versi lain