Karya Tulis Ilmiah
UJI NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) PADA SEDIAAN LOSION TABIR SURYA YANG BEREDAR DI PASARAN SECARA IN VITRO
Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat menyebabkan berbagai masalah kulit seperti penuaan dini, eritema, hingga kanker kulit. SPF menunjukkan seberapa efektif suatu produk melindungi kulit dari radiasi UV B penyebab sunburn dan kerusakan DNA Oleh karena itu, penggunaan tabir surya dengan nilai Sun Protection Factor (SPF) yang memadai sangat penting untuk melindungi kulit dari efek negatif sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk menguji nilai SPF secara in vitro pada sediaan losion tabir surya merek “X” menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Sampel diuji dengan melarutkan losion dalam lima pelarut, yaitu etanol p.a, etil asetat p.a, kloroform p.a, serta dua campuran etanol:etil asetat (1:1) dan etanol:kloroform (1:1), lalu diukur serapan UV-nya pada panjang gelombang 290–320 nm. Nilai SPF dihitung menggunakan rumus Mansur. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai SPF losion merek “X” berkisar antara 15,29–18,33 dengan zat aktif ethylhexyl methoxycinnamate (EHMC) pada panjang gelombang 310-312 nm, yang termasuk dalam kategori proteksi sedang. Meskipun tidak mencapai nilai SPF 30 seperti tercantum pada label, losion tersebut tetap memberikan perlindungan cukup terhadap sinar UV B. Penelitian ini menegaskan pentingnya kebenaran nilai SPF untuk menjamin efektivitas perlindungan sinar UV B pada produk tabir surya yang beredar di pasaran.rnrnKata kunci: tabir surya, SPF, Spectrofotometri UV-Vis, in vitro, polaritas pelarut
Tidak tersedia versi lain