Karya Tulis Ilmiah
PENETAPAN KADAR HISTAMIN IKAN TUNA FILLET BEKU SECARA SPEKTROFLUOROMETRI
Ikan tuna merupakan ikan yang paling banyak diminati di Indonesia. Ikan tuna dapat dikonsumsi langsung atau melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Namun karena tingginya minat masyarakat, perlu diwaspadai bagaimana kondisi ikan yang aman untuk dikonsumsi karena hasil perikanan adalah produk yang mudah mengalami kebusukan. Cara penanganan yang cermat dan akurat sangat diperlukan untuk mempertahankan mutu produk hasil perikanan. Salah satu indikator mutu produk ikan adalah histamin. Kadar histamin yang tinggi, dapat menyebabkan efek keracunan dan alergi bagi manusia maka dari itu proses pengolahan menjadi perhatian utama karena berpengaruh menurunkan mutu dan menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen. Tujuan dari pengujian ini untuk menguji kadar histamin pada ikan tuna beku. Metode yang digunakan pada pengujian ini adalah spektrofluorometri. Hasil pengujian menunjukkan kadar histamin yang terkandung dalam ikan tuna sebesar 4,71 mg/kg. Menurut SNI:4110 tahun 2020 batas maksimum kandungan histamin pada ikan beku tidak lebih dari 100 mg/kg. sehingga dapat disimpukan bahwa ikan tuna beku memenuhi persyaratan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 4110:2020).
Tidak tersedia versi lain