Karya Tulis Ilmiah
Uji Kualitas Briket Biorang Dengan Variasi Komposisi Ampas Tebu Dan Kulit Pisang Tanduk Di Workkshop Jurusan Kesehatan Lingkungan Tahun 2018
Sampah organik masih belum banyak orang yang tahu cara memanfaatkannya kembali. Salah satu alternatifnya adalah pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan model swakelola, mandiri, produktif, dan integratif, serta ramah lingkungan. Pengelolaan sampah menjadi barang yang bermanfaat, layak pakai, dan bahkan layak jual akan memberikan keuntungan kepada masyarakat. Salah satunya berasal dari limbah pertanian yaitu ampas tebu dan kulit pisang tanduk yang dapat dimanfaatkan dengan dibuat briket bioarang.
Briket bioarang merupakan sumber energi biomassa yang ramah lingkungan. Biomassa yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampas tebu dan kulit pisang tanduk. Penelitian ini dengan judul “UJI KUALITAS BRIKET BIOARANG DENGAN VARIASI KOMPOSISI AMPAS TEBU DAN KULIT PISANG TANDUK DI WORKSHOP JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2018”
Penelitian ini bersifat eksperimen dengan tujuan untuk melihat mutu briket bioarang yaitu kadar air, kerapatan, lama nyala api, dan waktu mendidihkan air yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan di Workshop Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui mutu briket bioarang dengan menggunakan ampas tebu dan kulit pisang tanduk dengan berat masing-masing 1000 gram menggunakan komposisi ampas tebu 100%, kulit pisang tanduk 100%, ampas tebu 50% : kulit pisang tanduk 50%, ampas tebu 75% : kulit pisang tanduk 25%, dan ampas tebu 25% : kulit pisang tanduk 75%.
Berdasarkan hasil penelitian uji mutu briket bioarang ini dapat diketahui bahwa kualitas briket bioarang yang paling baik terdapat pada ampas tebu 50% : kulit pisang tanduk 50% memiliki kadar air terendah, kerapatan terbaik, lama nyala api terlama, dan mendidihkan air tercepat.
Tidak tersedia versi lain