Karya Tulis Ilmiah
STUDI DESKRIPTIF PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DI PUSKESMAS CAKUNG KOTA JAKARTA TIMUR TAHUN 2024
Limbah cair dari fasilitas pelayanan kesehatan termasuk dalam hal ini puskesmas
merupakan salah satu sumber potensial pencemaran air, hal ini menyebabkan limbah
cair dari fasilitas pelayanan kesehatan dianggap sebagai bahan buangan yang
berpotensi membahayakan. Data bulan Mei dan Juli tahun 2024 parameter yang
belum memenuhi syarat, yaitu Amoniak pada bulan Mei sebesar 14,11 mg/L dan
pada bulan Juli sebesar 17,63 mg/L. Amoniak yang tinggi melebihi batas tertentu
dapat membahayakan ekosistem air dan organisme yang hidup di dalamnya. Selain
itu, bagi manusia yang menggunakan air sungai tersebut untuk kebutuhan konsumsi,
hal ini bisa menyebabkan keracunan dan berdampak negatif pada kesehatan
Penelitian dengan judul “Studi Deskriptif Pengolahan Limbah Cair pada
Instalasi Pengolahan Air Limbah di Puskesmas Kecamatan Cakung Kota
Jakarta Timur Tahun 2024” telah penulis lakukan. Penelitian ini bersifat deskriptif,
yaitu hanya memberikan gambaran tentang pengolahan limbah cair di Puskesmas
Kecamatan Cakung, dengan tujuan khusus yaitu mengetahui hasil pengolahan limbah
cair berupa kualitas effluent limbah cair, mengetahui aspek teknis (sarana, konstruksi,
debit, dan waktu tinggal), mengetahui perilaku petugas (pengetahuan, sikap, dan
tindakan) petugas IPAL, mengetahui operasional IPAL (Standar Operasional
Prosedur, dan pemeliharaan), mengetahui monitoring IPAL (monitoring berkala dan
swapantau)
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil pengolahan limbah cair berupa
kualitas effluent pada parameter Amoniak dan Total Coliform di bulan Agustus tahun
2024 tidak memenuhi syarat, metode pengolahan biofilter anaerob – aerob. Pada
aspek teknis IPAL sarana belum lengkap yakni belum tersedianya grease trap, dan
bar screen. Konstruksi IPAL kuat, kokoh, dan kedap air. Debit limbah cair melebihi
kapasitas IPAL, dan waktu tinggal pada masing – masing bak belum sesuai dengan
yang diharapkan. Pada perilaku petugas IPAL, seluruh petugas memiliki
pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam kategori baik namun belum maksimal. Pada
operasional IPAL belum tersedia dan diterapkan dengan baik SOP desinfeksi. Pada
monitoring, monitoring berkala telah dilaksanakan secara rutin namun monitoring
swapantau air limbah belum dilaksanakan secara rutin. Penulis memberi saran untuk
menyediakan grease trap, bar screen, melakukan sistem pengaturan aliran atau
penampungan sementara untuk mengelola fluktuasi debit air limbah, membubuhkan
klorin sesuai dosis yang diperlukan, pengurasan lumpur pada bak – bak IPAL
minimal 6 bulan sekali.
Tidak tersedia versi lain