Skripsi
Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Basil Tahan Asam (BTA) Positif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang Tahun 2018
Penyakit Tuberkulosis (TB) paru Basil Tahan Asam (BTA) positif merupakan penyakit kedua paling mematikan di seluruh dunia. TB paru paling berisiko pada penduduk miskin dan rentan. Salah satu faktor risiko yang berhubungan dengan TB adalah lingkungan fisik rumah yaitu luas ventilasi, kelembaban, pencahayaan, suhu, jenis lantai, jenis dinding dan kepadatan hunian. Lingkungan rumah yang tidak sehat dapat menjadi media perkembangbiakan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB paru di wilayah Kerja Puskesmas Curug Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang tahun 2018. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cace control. Subjek penelitian ini adalah pasien TB paru BTA positif sebagai kasus dan tetangga terdekat pasien sebagai kontrol. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode teknik sampling jenuh yaitu mengambil seluruh populasi kasus menjadi sampel sebanyak 23 orang untuk kasus dan 46 untuk kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara luas ventilasi (p=0,002) dan pencahayaan (p=0,019) dengan TB paru BTA positif. Sementara variabel yang tidak berhubungan adalah kelembaban (p=0,122), suhu (p=0,201), jenis lantai (p=0,722), jenis dinding dan kepadatan hunian (p=0,106).
Tidak tersedia versi lain