Skripsi
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Bagian Produksi Di PT. Tesena Inovindo, Jakarta Timur Tahun 2024
Perkembangan revolusi industri di Indonesia menyebabkan potensi risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang bervariasi. Penggunaan APD merupakan salah satu cara untuk mengurangi faktor resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh aktivitas pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang meliputi faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, masa kerja), faktor pemungkin (ketersediaan APD) dan faktor penguat (peraturan, pengawasan) pada pekerja bagian produksi di PT. Tesena Inovindo, Jakarta Timur Tahun 2024.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, masa kerja), faktor pemungkin (ketersediaan APD), dan faktor penguat (peraturan, pengawasan) terhadap perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja tetap bagian produksi di PT. Tesena Inovindo yang berjumlah 15 pekerja. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik total sampling atau sampling jenuh.
Dari hasil analisis univariat, pekerja yang memiliki perilaku penggunaan APD dengan baik sebanyak 6 responden (40%) dan perilaku penggunaan APD nya kurang baik sebanyak 9 responden (60%). Pada variabel pengetahuan, sebanyak 15 responden (100%) memiliki pengetahuan yang baik. Pada variabel sikap, pekerja yang memiliki sikap yang kurang baik dalam penggunaan APD sebanyak 4 responden (26,7%) dan yang memiliki sikap baik sebanyak 11 responden (73,3%). Pada variabel masa kerja, pekerja dengan masa kerja baru sebanyak 6 responden (40%) dan dengan masa kerja lama sebanyak 9 responden (60%). Pada variabel ketersediaan APD, sebanyak 15 responden (100%) menyatakan perusahaan telah tersedia APD. Pada variabel peraturan, sebanyak 15 responden (100%) menyatakan perusahaan terdapat peraturan penggunaan APD. Pada variabel pengawasan, pekerja yang menyatakan tidak ada pengawasan penggunaan APD sebanyak 2 responden (13,3%) dan yang menyatakan ada pengawasan penggunaan APD sebanyak 13 responden (86,7%). Dari hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi-square, variabel sikap, masa kerja, dan pengawasan dalam penelitian ini tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan APD pada pekerja. Variabel sikap dengan p-value sebesar 0,604 (>0,05), masa kerja dengan p-value sebesar 1,000 (>0,05) dan pengawasan dengan p-value sebesar 0,486 (>0,05). Sedangkan pada variabel lain tidak diperoleh nilai p-value dikarenakan tidak adanya tingkat data yang bervariasi, sehingga tidak dapat dihubungkan dengan perilaku penggunaan APD.
Tidak tersedia versi lain