Karya Tulis Ilmiah
Uji Efektivitas Kulit Pisang Kepok( Musa acuminate balbisiana) dengan Variasi Lama Waktu Tinggal terhadap penurunan Kadar Besi (Fe) pada Air Bersih Di Workshop Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Jakarta II Tahun 2018
RINGKASAN
Sebagian besar wilayah Indonesia, banyak terdapat kondisi air tanah yang kuning, berbau serta mengandung zat besi (Fe) yang melebihi ambang batas. Hal ini disebabkan sifatnya yang merusak kulit sehingga jika digunakan untuk mandi, di kulit akan terasa tidak nyaman dan kondisi air yang tercemar oleh logam besi bila masuk ke dalam tubuh dengan dosis tinggi akan menyebabkan keracunan. Hasil pemeriksaan kadar besi (fe) pada sampel air tanah di Jalan Antena 7 No. 17 Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sebesar 6,27 mg/L .
Salah satu metode untuk menurunkan kadar besi (Fe) adalah Filtrasi. Untuk media filter yang sering digunakan salah satunya dengan bahan kulit pisang kepok yang dipilih sebagai adsorben. Kulit Pisang Kepok, mengandung beberapa komponen biokimia, antara lain selulosa dan zat pektin. Pektin mempunyai kemampuan untuk mengikat ion logam di dalam air dan selulosa juga mempunyai kemampuan mengikat logam, dengan menggunakan metode absorpsik. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar besi (Fe) dalam air melalui filtrasi menggunakan kulit pisang kepok kering, dengan variasi lama waktu tinggal yaitu 1 jam, 2 jam, 3 jam dan kontrol.
Setelah perlakuan menggunakan variasi lama waktu tinggal, didapatkan hasil rata-rata kadar besi (Fe) terbesar yaitu pada lama waktu tinggal 3 jam sebesar 1,67 mg/L. Penurunan kadar besi (Fe) tertinggi terjadi pada replikasi ke-3 dengan variasi lama waktu tinggal 3 jam dengan penurunan sebesar 4,604 mg/L. Hasil penelitian diperoleh bahwa dinyatakan tidak ada yang efektif, jika dibandingkan dengan standar baku mutu sesuai Permenkes RI No. 32 Tahun 2017 dengan kadar maksimum diperbolehkan 1,0 mg/L.
Tidak tersedia versi lain