Skripsi
UJI COBA MUTU BRIKET BIOARANG DENGAN VARIASI KOMPOSISI LIMBAH DAUN KETAPANG DAN AMPAS TEBU MENGGUNAKAN PEREKAT TAPIOKA TAHUN 2024
Lingkungan hidup merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup termasuk manusia, yang memerlukan perhatian khusus dalam hal kebersihan untuk menghindari dampak buruk dari pencemaran. Penelitian ini mengevaluasi potensi briket bioarang dari limbah daun ketapang dan ampas tebu sebagai bahan bakar terbarukan. Penelitian oleh Arman menunjukkan nilai kalor briket sebesar 4871 kalori/gram dengan komposisi 50% daun ketapang kering dan 50% kulit kakao yang memiliki waktu penyalaan terlama, yaitu 1 jam 33 menit 20 detik. Penelitian lain oleh Ferry mengungkapkan bahwa ukuran partikel briket mempengaruhi kadar abu dan efisiensi termal, dengan kadar abu tertinggi pada 40 mesh sebesar 11,7350% dan efisiensi termal tertinggi padal 100 mesh sebesar 27,58%. Penelitian ini menggunakan limbah daun ketapang sebanyak 5000 g dan ampas tebu sebanyak 18000 g, dengan variasi komposisi 75% arang limbah daun ketapang : 25% arang ampas tebu, 50% arang limbah daun ketapang : 50% arang ampas tebu, 25% arang limbah daun ketapang : 75% arang ampas tebu, 100% arang limbah daun ketapang, 100% arang limbah ampas tebu. Berdasarkan hasil penelitian uji mutu briket bioarang dengan variasi komposisi limbah daun ketapang dan ampas tebu menunjukkan bahwa mutu terbaik ditemukan pada komposisi 100% limbah daun ketapang. Pada komposisi ini, briket memiliki kadar air sebesar 26,02%, kerapatan 0,592 gram/cm3, kadar abu 7,736%, waktu nyala api selama 54 menit 52 detik, dan waktu nyala api selama 9 menit 48 detik, dengan sifat fisik berwarna hitam, tekstur halus, dan tidak ada retakan.
Kepustakaan : 46 (2007-2024)
Klasifikasi : Limbah Daun Ketapang : 4
Ampas Tebu : 3
Briket : 27
Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah : 6
Sampah : 4
Peraturan : 2
Tidak tersedia versi lain