Karya Tulis Ilmiah
Studi Deskriptif Kandungan Boraks Pada Bakso Kemasan Di Pasar Wilayah Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan Tahun 2018
Boraks merupakan salah satu bahan tambahan pangan berbahaya yang dilarang penggunaannya dalam makanan. Penggunaan pada makanan dapat menimbulkan kerusakan pada usus, otak atau ginjal. Jika dikonsumsi berulang-ulang serta kumulatif akan tertimbun dalam otak, hati dan jaringan lemak. Namun penggunaannya masih ditemukan di beberapa makanan, salah satunya bakso. Kegunaannya adalah untuk memperbaiki tekstur serta dapat mengawetkan bakso.
Penelitian ini berjudul “ Studi Deskriptif Kandungan Boraks pada Bakso Kemasan di Pasar Wilayah Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan Tahun 2018 ”. Bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang kandungan bahan pengawet yaitu boraks pada bakso di pasar wilayah Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan Tahun 2018. Pemeriksaan kandungan boraks pada bakso ini dilakukan dengan menggunakan Test Kit Borax Indotechno Plus dan dilakukan di Puskesmas Kecamatan Kembangan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2018.
Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Ciputat, terdapat tiga pasar dengan jumlah penjual bakso kemasan yaitu 27 (dua puluh tujuh) penjual bakso. Dari 27 penjual bakso terdapat 13 (tiga belas) merk yang digemari oleh konsumen di lihat dari jumlah pembelian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah didapat 5 (38,5%) sampel bakso positif mengandung boraks dan 8 (61,5%) sampel bakso tidak mengandung boraks.
Tidak tersedia versi lain