Karya Tulis Ilmiah
Studi Literatur Uji Aktivitas Antibakteri Daun Kelor (Moringa Oleifera. L) Studi Literatur Uji Aktivitas Antibakteri Daun Kelor (Moringa oleifera. L)
Pendahuluan: Penyakit infeksi disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, fungi, parasit, dan virus. Penyakit ini masih menjadi masalah global, menyebabkan kematian dan masalah kesehatan di negara-negara dengan pendapatan rendah. Resistensi antibiotik menjadi masalah serius, terutama di Asia Tenggara. Salah satu solusinya adalah menggunakan bahan alami yaitu daun kelor dengan aktivitas antibakteri sebagai pengobatan alternatif.
Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antibakteri, pengaruh jenis pelarut dan konsentrasi ekstrak, serta kandungan metabolit sekunder dari daun kelor.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi literatur melalui situs pencarian jurnal sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan, kemudian literatur yang didapat akan dianalisis.
Hasil dan Kesimpulan: Ekstrak butanol, etil asetat, metanol, etanol, air, kloroform, dan aseton dengan konsentrasi yang tepat memiliki aktivitas antibakteri terbaik pada pengujian ekstrak daun kelor. Ekstrak butanol daun kelor dengan konsentrasi 200 mg/mL memiliki aktivitas sedang terhadap bakteri Klebsiella pneumonia dengan diameter zona hambat 6,3 mm, sedangkan ekstrak air daun kelor dengan konsentrasi 7 mg/mL memiliki aktivitas sangat kuat terhadap bakteri Listeria monocytogenes dengan diameter zona hambat 30 mm. Penggunaan pelarut organik menghasilkan aktivitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan air. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kelor, diameter zona hambat semakin besar, dan sebaliknya semakin rendah konsentrasi ekstrak, diameter zona hambat semakin kecil. Senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri pada daun kelor adalah flavonoid, tanin, dan saponin.
Kata Kunci: antibakteri, Moringa oleifera. L., diameter zona hambat
Tidak tersedia versi lain