Karya Tulis Ilmiah
Uji Disolusi Kapsul Cetirizine Hidroklorida
Alergi merupakan keadaan yang disebabkan oleh reaksi imunologik tertentu, reaksi
alergi terjadi akibat peran mediator-mediator alergi, salah satu mediator tersebut
adalah histamin. Antihistamin adalah zat yang dapat mengurangi atau menghambat
efek histamin dalam tubuh dengan menghalangi reseptor histamin. Cetirizine
hidroklorida merupakan salah satu antihistamin yang digunakan untuk mengobati
alergi konjungtifitis, termasuk radang mata, alergi kulit, dan gejala lainnya.
Sebelum diedarkan perlu dilakukan pengujian supaya kualitas mutu dan keamanan
obat terjamin. Salah satu parameter pengujian yang perlu dilakukan adalah uji
disolusi. Uji disolusi bertujuan untuk mengetahui jumlah zat aktif yang terlarut.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kadar terlarut cetirizine
hidroklorida apakah memenuhi persyaratan uji disolusi. Metode uji disolusi yang
digunakan adalah alat tipe 2 yaitu dayung dengan media yang digunakan air pada
suhu 37 ± 0,5°C kecepatan 75 RPM selama 30 menit, lalu dilanjutkan dengan
pengukuran kadar filtrat hasil uji disolusi menggunakan spektrofotometer UV-Vis
pada λ maksimum 231 nm. Hasil pengujian menunjukkan hasil persentase zat aktif
dari 6 sediaan terlarut yaitu tidak kurang dari Q + 5% ( Q = 80% ). Dari hasil diatas
dinyatakan bahwa kapsul cetirizine hidroklorida memenuhi persyaratan yaitu
sebesar 103%, 104%, 108%, 109%, 110%, 111% berdasarkan standar internal PT.
Bayer Indonesia.
Kata kunci : Cetirizine hidroklorida, uji disolusi, spektrofotometer UV-Vis.
Tidak tersedia versi lain