Identifikasi Bakteri Salmonella Pada Gurita Beku (Octopus sp.)
Gurita adalah komoditas yang sangat digemari oleh konsumen karena dagingnya yang putih, aroma yang khas dan memiliki nilai gizi yang cukup bagus. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah gurita (Octopus sp.) terkontaminasi bakteri patogen Salmonella atau tidak. Karena jika gurita di konsumsi tanpa sanitasi yang kurang baik maka bisa terjadi kontaminasi bakteri Salmonella pada gurita tersebut. Bakteri Salmonella bakteri patogen yang menyebabkan penyakit demam tifoid. Metode yang dilakukan adalah secara konvensional. Pengujian ini meliputi beberapa tahap pengujian yaitu pra-pengayaan menggunakan media Buffered peptone water (BPW), pengayaan menggunakan media Rappaport Vassiliadis-broth dan media Muller-Kauffmann tetrahionate atau novobiocin broth (MKTTn broth), isolasi menggunakan media Bismuth Sulfite Agar (BSA) dan Xylose Lysine Deoxycholate Agar (XLD), uji biokimia meliputi Triple Sugar Iron Agar (TSIA), indol, urea, β-galactosidase, L-lysine decarboxylation (LDC), uji serologis, dan pewarnaan Gram. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Pusat Produksi, Inspeksi dan Sertifikasi Hasil Perikanan (PPISHP) Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Jalan Pluit Permai No. 1, Jakarta Utara. Pengujian ini dilakukan dengan empat contoh disertai kontrol positif dan kontrol negatif. Berdasarkan hasil pengujian pada gurita (Octopus sp.), dapat disimpulkan bahwa gurita yang diuji negatif Salmonella, sesuai persyaratan mutu bakteri untuk parameter Salmonella menurut SNI 6941:2017, tentang batas maksimum cemaran bakteri pada gurita mentah beku yaitu negatif per 25 g.
Kata Kunci : identifikasi, Salmonella, gurita
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain