Uji Mutu Fisik dan Penetapan Kadar Asam Salisilat Pada Sediaan Serum Wajah Secara KCKT
Aufa Dhiya Putri, “Uji Mutu Fisik dan Penetapan Kadar Asam Salisilat Pada Sediaan Serum Wajah Secara KCKT”, dibawah bimbingan Sarah Margaretha M.R. Sitorus, M.T.dan Ruth Elenora KS, S.Si., M.Farm.,Apt., 2024.
Serum wajah merupakan produk dengan konsentrasi yang tinggi berdasarkan air atau minyak seperti krim lainnya. Serum atau konsentrat mengandung kira-kira sepuluh kali lebih banyak zat aktif dibandingkan dengan krim. Sehingga lebih cepat dan efektif untuk mengatasi masalah kecantikan. Untuk menguji mutu fisik asam salisilat dalam serum wajah, digunakan metode uji warna dengan FeCl3, uji viskositas, uji pH dan uji kromatografi lapis tipis serta untuk mengetahui kadar asam salisilat yang terkandung dalam sampel digunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi. Hasil positif pada uji FeCl3 menghasilkan warna ungu dan pada uji KLT hasil positif asam salisilat pada sampel menunjukkan bercak yang sejajar dengan baku didapat rf baku yaitu 0,44 dan didapat rf sampel 0,41; 0,38; 0,42. Dilakukan uji pH untuk mengetahui pH sampel sehingga didapat hasil yaitu 6,18; 4,04; 5,41; 5,24 dan uji viskositas untuk mengetahui viskositas sampel didapat viskositas sampel sebesar 6,74075 cP; 709,0649 cP; 1325,7383 cP; 203,7362 cP. Metode penetapan kadar yang digunakan adalah kromatografi cair kinerja tinggi. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan 17 April sampai dengan 7 Mei 2024 di Laboratorium Jurusan Analisis Farmasi dan Makanan Poltekkes Kemenkes Jakarta II, maka dapat disimpulkan kadar asam salisilat dalam 3 sampel yaitu 0,69%;1,26%;1,44% telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika batas kadar maksimum asam salisilat tidak lebih dari 2%.
Kata Kunci : Asam salisilat, Mutu fisik, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), serum wajah.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain