Skripsi
Uji Beda Variasi Warna dan Umpan Pada Fly Trap Berbentuk Kubus Terhadap Jumlah Lalat yang Terperangkap
Lalat adalah vektor mekanik yang menyebarkan penyakit seperti demam tifoid, kolera, disentri, infeksi mata dan kulit, serta diare. Lalat hidup berdampingan dengan manusia karena tempat perkembangbiakan dan makanannya mudah ditemukan di lingkungan sekitar manusia. Pengendalian lalat diperlukan di tempat dengan kepadatan tinggi untuk mengurangi risiko penyakit. Pengendalian fisik, seperti menggunakan fly trap merupakan salah satu pengendalian yang paling mudah untuk dilakukan. fly trap dapat memerangkap lalat lebih banyak dengan penambahan umpan serta warna, karena lalat sangat peka terhadap bau dan lalat adalah hewan fototropis yaitu memiliki kecenderungan untuk mendekati cahaya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui variasi warna dan umpan yang dapat memerangkap lalat dengan jumlah yang paling banyak.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui Perbedaan Rata-Rata dari Variasi Warna dan Umpan yang digunakan Pada Fly Trap Berbentuk Kubus Terhadap Jumlah Lalat yang Terperangkap. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan desain faktorial menggunakan rancangan 3x3 yang terdiri dari 2 faktor yaitu warna dan umpan. Populasi pada penelitian ini adalah berbagai jenis lalat yang ditangkap di lingkungan rumah peneliti dan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II. Sampel yang digunakan selama penelitian ini yaitu sebanyak 540 ekor lalat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata jumlah lalat yang terperangkap dengan variasi warna dan umpan yang digunakan, dengan nilai P-Value sebesar (0,019) untuk variabel warna dan (0,002) untuk variabel umpan. Variasi warna kuning dan umpan limbah udang adalah variasi yang dapat memerangkap lalat dengan jumlah yang paling banyak. Lalat lebih tertarik pada warna kuning dibandingkan dengan warna lain karena lalat menganggap warna kuning sebagai kumpulan daun muda dan buah-buahan yang matang, serta lalat lebih tertarik pada limbah udang dibandingkan dengan umpan lain karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan serta akan mempengaruhi aroma.
Kepustakaan: 49 (2006-2024)
Klasifikasi:
1. Vektor (32)
2. Kesehatan Lingkungan (2)
3. Entomologi (2)
4. Metodologi Penelitian (5)
5. Lainnya (8)
Tidak tersedia versi lain