Skripsi
Hubungan Frekuensi Minum Kopi Kekinian, Tingkat Aktivitas Fisik, dan Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro Terhadap Status Gizi Golongan Usia Produktif di Jakarta Selatan
Dewasa ini banyak terdapat minuman kopi kekinian yang disukai oleh berbagai usia. Konsumsi minuman manis lebih dari 1 kali sehari patut menjadi perhatian karena berisiko meningkatkan prevalensi obesitas dan penyakit Diabetes Mellitus.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan frekuensi minum kopi kekinian, pola konsumsi dan tingkat aktivitas fisik dengan status gizi pada golongan usia produktif di Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik yang menggunakan desain studi cross sectional. Responden dalam penelitian berjumlah 19 orang yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan menggunakan metode accidental sampling. Data penelitian diperoleh dengan wawancara responden menggunakan kuesioner dan formular food recall 24 jam, pengukuran tingkat aktivitas fisik menggunakan IPAQ Short Form, dan pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital. Data hubungan antar variabel berdistribusi tidak normal sehingga diuji dengan uji korelasi menggunakan spearman rank. Hasil bivariat antara frekuensi konsumsi kopi (p=0,201), asupan energi (p=0,240), asupan protein (p=0,360), asupan lemak (p=0,880), asupan kerbohidrat (p=0,240), asupan serat (p= tidak terdeteksi), asupan natrium (p=0,979), dan tingkat aktivitas fisik (0,935), dengan status gizi. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi konsumsi kopi, asupan natrium, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan kerbohidrat, asupan serat, dan tingkat aktivitas fisik, dengan status gizi.
Tidak tersedia versi lain