Skripsi
Hubungan Indoor Air Quality (IAQ) dan Karakteristik Individu dengan Gejala Sick Building Syndrome (SBS) pada Pekerja di Kantor Pusat PT X, Jakarta Selatan, Tahun 2024
Pembangunan gedung perkantoran dengan konsep konstruksi tertutup memiliki potensi masalah kualitas udara dalam ruang yang dapat menyebabkan munculnya gejala sick building syndrome pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kualitas udara dalam ruang dan karakteristik individu dengan gejala SBS pada pekerja di Kantor Pusat PT X, Jakarta Selatan, Tahun 2024. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode cross sectional pada 83 dari 489 pekerja, di mana data variabel independen dan dependen dikumpulkan bersamaan sehingga hanya mewakili kejadian saat penelitian berlangsung.
Dari hasil uji analisis univariat, terdapat variabel suhu udara dalam ruang dan variabel intensitas pencahayaan setempat yang tidak memenuhi persyaratan. Sedangkan hasil uji analisis bivariat terhadap 5 variabel kualitas udara dalam ruang yang meliputi suhu, kelembapan, intensitas pencahayaan setempat, debu PM10, dan angka mikroorganisme udara dalam ruang, menyatakan tidak ada hubungan dengan gejala sick building syndrome yang dirasakan oleh pekerja di Kantor Pusat PT X. Hasil yang sama juga terdapat pada 5 variabel karakteristik individu yang meliputi umur, jenis kelamin, riwayat alergi, kebiasaan merokok, dan masa kerja, yang menyatakan tidak ada hubungan dengan gejala sick building syndrome yang dirasakan oleh pekerja. Dari beberapa variabel yang tidak memenuhi persyaratan, rekomendasi yang dapat diberikan adalah memantau suhu udara dalam ruang agar suhu udara dalam ruang tidak melewati nilai ambang batas serta membuka penutup tirai jendela agar pencahayaan yang didapatkan pada saat bekerja tidak kurang dari nilai ambang batas.
Tidak tersedia versi lain