Skripsi
Analisis Penggunaan Variasi B Value Pada Sequence Diffusion Weighted Image Terhadap Nilai Signal To Noise Ratio Pada Pemeriksaan Mri Pelvis Dengan Kasus Kanker Prostat
PROGRAM SARJANA TERAPAN PRODI TEKNOLOGI RADIOLOGI
PENCITRAAN JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN
RADITERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN JAKARTA II
SKRIPSI, 2024
VARAZ CHANIAGO
ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI B VALUE PADA SEQUENCE
DIFFUSSION WEIGHTED IMAGE TERHADAP NILAI SIGNAL TO NOISE
RATIO PADA PEMERIKSAAN MRI PELVIS DENGAN KASUS KANKER
PROSTAT
V Bab + 49 Halaman + 30 Gambar + 6 Tabel + 9 Lampiran
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis variasi b value pada sequence DWI terhadap
nilai SNR pada pemeriksaan MRI Pelvis dengan kasus kanker prostat di Instalasi Radiologi Mochtar
Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals.
Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan eksperimental untuk
mengetahui perbedaan nilai SNR pada sequence diffusion Weighted image (DWI) dengan variasi
value b1000, b1500, dan b2000 pada MRI Pelvis dengan objek yang diteliti yaitu kanker prostat.
yang telah dilakukan dari Mei sampai Juni 2024. Di Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center
(MRCCC) Siloam Hospitals. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang melakukan
pemeriksaan MRI Pelvis dengan kasus kanker prostat yang dilakukan di Instalasi Radiologi Mochtar
Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals dengan jumlah sampel sebanyak
10 pasien. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar kerja, lembar check list MRI dan
software ImageJ. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan cara merekonstruksi hasil
gambaran dari variasi b value pada sequence DWI. Setelah itu menghitung nilai SNR (Signal to
Noise Ratio) hasil gambaran sequence DWI tersebut menggunakan software ImageJ dan mengolah
serta menganalisis data dengan menggunakan statistik uji Repeated Measure Anova.
Hasil penelitan ini adalah dengan pada sequence DWI b1000, b1500, b2000 didapat bahwa
semakin tinggi nilai pada bvalue semakin tinggi noise,tetapi detail pada lesi terlihat hyperintense,
oleh karena itu nilai bvalue yang terlalu tinggi tidak direkomendasikan, karena pada bvalue yang
tinggi tingkat difusi molekul air semakin sensitive yang mengakibatkan perbedaan pada jaringan
sekitarnya lebih hypointense. Pada DWI meskipun SNR rendah tetapi detail gambar pada
DWI dengan b value tinggi tetap lebih jelas, dikarenakan semakin tinggi nilai b value, maka
intensitas lesi cenderung semakin terlihat lebih hyperintense pada daerah lesi (31). Dari hasil akhir
analisis uji statistik GLM pada SNR berdasarkan hipotesis disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima.
Kata kunci: MRI Pelvis, Kanker Prostat, DWI
Tidak tersedia versi lain