Skripsi
Hubungan Antara Kualitas Fisik Udara Dalam Ruang Dan Karakteristik Individu Dengan Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) Pada Anggota Kepolisian Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2024
Sick Building Syndrome (SBS) merupakan sebuah gejala keluhan kesehatan yang dirasakan oleh seseorang pada saat berada didalam gedung dan akan hilang apabila telah keluar dari gedung tersebut yang dipengaruhi oleh kualitas udara didalam ruangan, pencemaran udara dan ventilasi bangunan. Gejala keluhan penyakit yang dirasakan berupa sakit kepala, bersin-bersin, pilek, hidung tersumbat, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, batuk dan serak, gatal dan bintik merah pada kulit serta rasa mual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas fisik udara, karakteristik individu yang berpotensi menjadi kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada Anggota Kepolisian Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2024.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang dilakukan menggunakan pendekatan cross sectional dan menggunakan metode observasi lapangan yang bertujuan menganalisis “Hubungan Antara Kualitas Fisik Udara Dalam Ruang, Karakteristik Individu Dengan Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) Pada Pekerja Di kantor Polres Metro Jakarta Selatan pada satuan reserse kriminal Pada Tahun 2024” dilakukan pada Perkantoran Reserse Kriminal Polres metro Jakarta Selatan dengan populasi sebanyak 129 orang. Ruang lingkup penelitian ini adalah melakukan pengukuran kualitas fisik udara didalam ruang (suhu, kelembaban, laju ventilasi, partikulat, dan pencahayaan) dan memberikan kuesioner mengenai karakteristik individu anggota polisi (umur, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok dan riwayat alergi) serta kuisioner terkait keluhan Sick Building Syndrome (SBS) yang dirasakan anggota kepolisian di kantor Polres Metro Jakarta Selatan pada satuan reserse kriminal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukam dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil mengenai hubungan kualitas fisik udara dengan kejadian Sick Building Syndrome (SBS) yaitu suhu (p-value 0,874), kelembaban (p-value 0,024), laju ventilasi (p-value 0,818), partikulat (p-value 0,0,24), dan Pencahayaan ruangan tidak dapat diuji statistik bivariat. Sedangkan uji Chi Square mengenai hubungan karakteristik individu dengan kejadian Sick Building Syndrome (SBS) yaitu Umur (p-value 0,011), Jenis kelamin (p-value 0,523), masa kerja (p-value 0,589), kebiasaan merokok (p-value 0,839), dan riwayat alergi (p-value 0,358). Dapat disimpulkan bahwa kualitas fisik udara kelembaban dan partikulat dan karakteristik individu umur terdapat hubungan dengan kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada anggota kepolisan satuan reserse kriminal Polres Metro Jakarta Selatan pada tahun 2024 dengan p-value < 0,05.
Kepustakaan : 47 Kepustakaan (1988 – 2023)
Klasifikasi : Buku : 9
: Jurnal : 30
: Skripsi : 5
: Undang Undang : 3
Tidak tersedia versi lain